Wednesday 25 January 2006

Jus't Looking for Daniel


Judul : Just Looking for Daniel (Mencari Daniel)
Penulis : Ita Siregar
Penerbit : Gradiens Book
Cetakan : I, Oktober 2005
Tebal : 296 hal

Apa sih susahnya mencari pasangan hidup?
Ah, gampang kok. Siapa bilang susah? Tapi kenapa ya sampai sekarang aku belum juga punya pasangan? Ya, tentu saja karena cari pasangan hidup itu kan tidak..gampang. (hal 5)

Mungkin monolog seperti diatas sering dialami oleh para wanita lajang yang hingga usia diatas tigapuluh tahun masih juga belum memiliki pasangan hidup. Umumnya para wanita di Asia yang telah berusia diatas tigapuluh tahun dan belum memiliki pasangan akan menghadapi situasi dimana begitu banyak pertanyaan yang diajukan pada dirinya seperti "Kenapa belum menikah?", "Sampai kapan mau hidup sendiri?, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan budaya timur menganggap laki-laki atau wanita dewasa yang masih hidup sendiri sering dianggap pribadi yang "tidak lengkap". Karena itu seorang wanita dewasa yang masih hidup melajang biasanya mulai lebih serius lagi dalam mencari pasangannya. Tanpa disadari semakin dewasa seseorang, semakin bervariasi saringan yang dipakai untuk menyeleksi calon pasangannya. Pengalaman, keyakinan, keluarga, kondisi sosial ekonomi, pendidikan biasanya mempengaruhi bagaimana kriteria yang akan ditetapkan dalam mencari pasangan hidup.

Novel karya Ita Siregar "Just Looking for Daniel" (Mencari Daniel) ini sepertinya mencoba untuk mengungkap apa yang dirasakan dan dialami wanita dewasa dalam mencari pasangan hidupnya. Sairara (Rara) tokoh dalam novel ini adalah wanita lajang yang berusia diatas tigapuluh tahun yang hidup normal dan menikmati hidupnya sebagai tenaga pengajar bahasa bagi para ekspatariat yang berkeja di Jakarta. Sebenarnya Rara adalah wanita yang supel dan memiliki banyak kawan, dan iapun sempat beberapa kali memiliki pacar, namun hingga usianya yang ketigapuluh dua kisah cintanya selalu kandas.

Terdesak oleh keluarga dan kawan-kawannya yang mulai mempertanyakan dan mengkhawatirkan soal pasangan hidupnya Rara diam-diam telah menentukan kriteria pria yang diimpikannya untuk menjadi calon pasangan hidupnya kelak.

Kelima kriteria itu adalah :

Pria yang seumur dengannya
Berambut ikal dan mempunyai sepasang mata hitam
Calon ibu mertua yang baik dan pintar masak
Tidur memakai piyama
Bernama….Daniel

Kelima kriteria itu memang terdengar kekanak-kanakan, namun itulah kriteria yang Rara pegang teguh hingga kini yang ia susun ketika masih duduk di bangku sekolah. Tentu saja selama masa pencariannya ia dihadapkan pada kenyataan bahwa semua kriteria itu tak mungkin dipenuhi.

Sampai suatu ketika, diam-diam seorang pria (Feby) yang bekerja dalam gedung yang sama dengan Rara mulai mengaguminya. Dalam satu kesempatan pria tersebut mencoba mendekati dan berkenalan dengan Rara. Terpesona oleh ketampanan dan kehangatan Feby tanpa disadarinya benih-benih cinta mulai terjalin diantara mereka berdua, sayang perbedaan agama membuat cinta mereka akhirnya kandas ditengah jalan. Rara tak berani mengambil resiko meneruskan hubungannya dengan Feby karena tuntutan keluarganya yang selalu menekankan agar ia memiliki pasangan hidup yang seagama.

Dalam satu pesta keluarga besarnya, seorang kerabat Rara memberitahukan bahwa dirinya akan diperkenalkan dengan pria (Edgar) yang baru saja pulang dari Jerman dan berharap Rara bisa berkenalan dan siapa tahu mereka bisa berjodoh.

Esoknya Rara bertemu dengan Edgar, yang ternyata adalah pria sempurna di matanya. Lupalah Rara dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkannya itu dan ia mulai menjalin cinta dengan Edgar. Tak disangka-sangka Edgar menuntutnya untuk segera menikah. Rara terperangah karena baginya tak mungkin secepat itu mereka harus menikah.

Walau tema dari novel terlihat sederhana, namun alur cerita dalam novel ini tak sesederhana tema-nya dan menarik untuk disimak. Tokoh-tokoh dalam novel ini tampil apa adanya dan tak mengada-ada sehingga novel ini terasa dekat dengan pembacanya. Gambaran suasana pekerjaan, kafe, makanan, guyubnya keluarga besar Rara terungkap dengan menarik. Eksplorasi kisah cinta antara Rara dengan Feby dan perasaan-perasaan yang mereka alami ketika menerima kenyataan bahwa mereka tak bisa bersatu terungkap dengan baik tanpa harus menjadi cengeng. Hubungan antara Rara dan Edgar juga menarik untuk diikuti, pembaca akan dibuat bertanya-tanya akankah Edgar kelak akan menikahi Rara dan kehidupan macam apa yang telah dialami Edgar di Jerman sehingga ia ingin segera menikahi Rara. Semua itu baru akan terungkap di bab-bab akhir novel ini sehingga pembaca akan sulit melepaskan novel ini untuk memperoleh jawaban apakah Rara akhirnya menemukan "Daniel" seperti yang diimpikannya selama ini?

Jus’t Looking for Daniel diberi label Metro-Lit oleh penerbitnya pada cover buku ini. Dari segi pengemasan novel ini cukup menarik karena disajikan dalam warna-warni yang cerah seperti layaknya novel-novel genre chick./ teen-lit. Namun jika pembaca telah membacanya tampaknya novel ini lebih ‘dewasa’ dibanding warna dan desain covernya.

@h_tanzil

No comments:

Post a Comment

 
ans!!