Friday 30 December 2005

Tokoh-tokoh Cerita Pendek Dunia


Judul : Tokoh-tokoh Cerita Pendek Dunia
Penulis : Korrie Layun Rampan
Penerbit : Grasindo
Cetakan : I, 2005
Tebal : xviii + 233 hal

Cerita Pendek adalah salah satu jenis genre sastra yang paling banyak diminati oleh para pembaca awam, selain karena bentuk cerita ini bisa habis dalam sekali baca, cerita pendek juga biasanya menyajikan berbagai kejutan dan perenungan di akhir cerita. Cerita pendek juga mudah ditemui diberbagai media selain berupa antologi atau kumpulan cerita pendek yang tersaji dalam sebuah buku, cerita pendek juga bisa ditemui dan dibaca dihampir semua koran dan majalah di Indonesia. Namun bagi para pembaca awam sangat sukar untuk mengetahui perkembangan dan latar belakang tokoh-tokoh cerita pendek dunia karena sepertinya belum ada buku dalam bahasa Indonesia yang mengarah ke hal tersebut. Buku yang disusun penulis/cerpenis senior Korrie Layun Rampan ini sepertinya mencoba untuk menjadi buku yang akan memperkenalkan masyarakat awam dan penikmat sastra akan para tokoh cerpen dunia dari masa ke masa.

Buku ini menyajikan 35 tokoh sastra kelas dunia dari berbagai aliran sastra dan kurun waktu tertentu, mulai abad ke 17 hingga abad ke 20. Mulai dari Sir Walter Scott (1771 - 1832) hingga Albert Camus (1913 - 1960). Mereka adalah Yasunari Kawabata, Victor Hugo, Charles Dickens, Maxim Gorxi, Satre, Franz Kafka, dll. Beberapa memang namanya lebih dikenal sebagai novelis ketimbang sebagai cerpenis tapi seperti kata penyusun buku ini beberapa penulis yang namanya terangkum dalam buku memang tak menulis cerpen, namun mereka memberi pengaruh besar pada pertumbuhan dan perkembangan cerita pendek dunia, baik melahirkan gagasan maupun menumbuhkan ide baru tentang cerita pendek. (hal xvii)

Sisi menarik dari buku ini adalah selain memuat sedikit riwayat hidup dan karya-karya monumental para tokoh cerita pendek dunia, di buku ini dijelaskan pula gaya penulisan dari masing-masing tokoh sehingga pembaca mengerti ciri dan gaya tulisan dari para tokoh tersebut. Seperti Hemingway seorang jurnalistik yang selalu membuat karya-karyanya sangat realistik sehingga tiap cerpennya seperti memuat laporan kemanusiaan yang lengkap dan sempurna. Ada juga Sartre seorang filsuf dimana cerpen dan novel2nya selalu mencoba menjelaskan teorinya bahwa hidup ini tidak mempunyai arti di luar yang diinginkannya sendiri.

Buku ini memuat pula nukilan atau fragmen dari tiap karya-karya terbaik mereka yang telah diterjemahkan baik oleh penyusun buku ini maupun dari berbagai media yang pernah memuat terjemahan dari karya-karya mereka. Bagian akhir buku ini dilengkapi dengan lampiran tentang Alfred Nobel dan para sastrawan yang menerima hadiah Nobel Sastra sejak tahu 1901 hingga 2001.

Walau mungkin tak semua tokoh cerpen dunia terangkum dalam buku setebal 233 hal ini, namun melihat kelengkapan isinya, buku ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi para pecinta sastra dan masyarakat awam yang ingin mengenal dari dekat para tokoh cerpen dunia beserta karya-karyanya. Terlebih dari itu seperti dituturkan penyusunnya, buku ini dimaksudkan sebagai pendorong bagi para penulis pemula dan calon penulis cerita pendek. Dengan mengenal latar belakang cerita pendek dunia dan mengenal siapa tokohnya, diharapkan muncul stimulasi untuk menulis cerita pendek. (hal ix,x)

@h_tanzil

Novel Tragedi Yang Kaya Materi


Judul : Kisah PiJudul asli : Life of Pi
Penulis : Yan Martel
Penerjemah : Tanti Lesmana
Penerbit : GPU, 2004
Tebal : 446 hal
Harga : Rp. 48.000

Banyak Novel yang menceritakan sebuah tragedi kemanusiaan, misalnya tragedi akibat bencana alam, kapal karam, wabah penyakit, perang dan lain-lain,biasanya novel-novel jenis ini mengeksplorasi peristiwa-peristiwa yang menyentuh dan menggugah rasa kemanusiaan, sementara sisi-sisi lain sebuah bencana atau tragedi dikesampingkan karena hanya terfokus oleh rangkaian cerita duka akibat sebuah tragedi.Tidak demikian halnya dengan novel karya Yan Mantell "Life Of Pi", walaupun novel ini menceritakan sebuah tragedi tenggelamnya kapal barang Tsimsum berbendera Jepang yang berlayar dari Madras menuju Canada namun novel inimemiliki banyak unsur yang terkeksplorasi dengan baik sehingga pembaca tidak hanya memperoleh sebuah tragedi yang menyentuh sisi kemanusiaan saja melainkan ada banyak unsur-unsur cerita yang akan memperkaya ruang batiniah dan pengetahuan baru bagi pembacanya.

Kisah Pi diawali dengan latar belakang kehidupan Pi seorang anak berusia 16 tahun, ayahnya adalah pengelola kebun binatang di India. Keadaan ini membuat Pi banyak mengetahui seluk-beluk dunia binatang. Pi adalah seorang anak yang cerdas dan juga saleh, dia memiliki kecintaan pada Tuhan dengan caranya sendiri yaitu menganut tiga agama sekaligus, tentu saja hal ini menimbulkan kebingungan bagi keluarga dan guru-guru agamanya. Dia minta dibabtis, tetapi juga minta sajadah untuk shalat dan tetap melakukan puja pada dewa-dewa. Ketika Pi ditanya kenapa tidak memilih satu agama sajad engan cerdas Pi menjawab

"Semua agama itu baik adanya. Aku cuman inginmengasihi Tuhan."

Suatu waktu keluarga Pi memutuskan untuk pindah ke Kanada, setelah mengurus penjualan kebun binatangnya yang ternyata membutuhkan waktu selama setahun maka pergilah Pi berserta keluarganya menuju Kanada dengan menggunakan kapal barang Jepang. Keluarga ini juga membawa beberapa binatang yang dibawanya untuk dijual ke Kebun Binatang AS. Pada saat perjalanan menuju Kanada, di tengah samudera Pasifik   kapal barang yang ditumpanginya karam. Pi berhasil menyelamatkan diri dengan sekoci bersama dengan seekor hynena, seekor zebra yang kakinya patah, seekor orang utan betina, dan seekor harimau Royal Bengal seberat 225 kg. Selama lebih dari tujuh bulan Pi dan binarang-binatang itu terombang-ambing di Samudera Pasifik yang ganas, berbagai cara dilakukan oleh Pi agar dia dapat terus bertahan hidup melawan kelaparan, kehausan, dan binatang buas yang ada dalam sekocinya.

Selama terombang-ambing di Samudera Pasifik inilah 'Kisah Pi' disajikan dengan sangat memukau. Walaupun sebagian besar cerita dalam novel ini berkisar di samudera Pasifik dan bagaimana Pi harus berjuang mempertahankan hidupnya namun cerita ini tidaklah membosankan, hampir disetiap bab dan halamannya menyajikan pengalaman-pengalaman mengejutkan dan menarik menyangkut kedalaman psikologis seseorang yang terapung-apung dilaut luas , keragaman dunia binatang, dan cara praktis untuk bertahan hidupsebagai korban kapal karam. Gaya bertutur Martel yang lugas dan memikat membuat novel ini dapat dinikmati oleh beragam usia, kejutan-kejutan berupa peristiwa yang tak terduga di tiap halamannya membuat pembaca penasaran danberusaha secepat mungkin menghabiskan novel ini untuk mengetahui akhir dari Kisah Pi.

Nampaknya novel ini dibuat dengan riset yang mendalam. Untuk menghidupkan novelnya ini Martel melakukan perjalanan ke India dan mengunjungi semua kebun binatang yang ada dan mewawancarai kepala kebun binatang Trivandum. Ia juga mengunjungi rumah-rumah ibadat berbagai agama di Kanada. Beragam buku-buku zoologi, kebun binatang,  dan psikologi hewan dilahapnya, ia jugamembaca kisah-kisah orang yang terdampar dan kisah-kisah bencana. Kekayaan riset dan bacaan yang dilakukan oleh Martel ini menjadi modal utamanya untuk membuat novel ini menjadi  kaya akan materi pengetahuan yang bermanfaat. Lebih dari itu Kisah Pi merupakan kisah keberanian dan ketabahan yang sangat menakjubkan dari seorang anakberusia 16 tahun dalam menghadapi situasi yang sulit dan tragis

Kisah Pi ditulis oleh Yan Mantell, penulis asal Kanada, buku ini adalah bukuketiganya setelah dua buku terdahulunya sebuah kumpulan cerita Fact Behindthe Helsinki Roccamations (1993) dan novel Self (1996) ternyata tak meraihsukses di pasaran dan dilupakan orang. Barulah pada buku ketiganya ini Life of Pi, yan Mantell memperoleh ketenaran . Life of Pi menjadi novel bestseller internasional dan ia meraih berbagai macam penghargaan, puncaknyaadalah dengan dianugerahinya Yan Mantel sebagai The Man Booker Prize pada2002.

@h_tanzil

10 Arrrrrgh..


10 Arrrrrgh..

Melly Goeslow,
Gagas Media, cet V 2005

Melly Goeslaw, yang selama ini dikenal sebagai seorang musisi berbakat yang telah cukup lama berkarier di dunia musik ternyata pandai juga mengarang cerpen. Menurutnya ia suka menulis,cerpen dan puisi di buku diarynya semenjak SD, baginya menulis tak ubahnya seperti air yang mengalir dan sama mudahnya dalam mengarang lagu. Hanya diperlukan satu kalimat pembuka untuk menjadikannya sebuah cerita.

Buku ini merupakan kumpulan cerpen perdananya yang berisi 10 buah cerita yang sebagian besar bertema cinta, ada kisah tentang seseorang yang bernama Gadis memiliki kepribadian yang tetutup dan tidak pernah mempercayai siapapun juga kecuali Tuhan, sehingga ia kerap menuliskan curahan-curahan hatinya pada Tuhan. Ada juga kisah seorang waria yang kurang beruntung, tapi dalam kemiskinan hidupnya waria itu memiliki sebuah hati yang mungkin tidak dimiliki waria lain. Melly juga cukup peka dalam melihat cinta dimana tanpa pandang bulu semua orang berhak mendapatkannya, sebuah cerpennya "Sajak Tentang Dia" mencoba menyampaikan pada pembacanya bahwa semua berhak mendapat cinta, dan mencintai, kisahnya berawal dari sebuah sajak misterius yang membawa tokoh utamanya kedalam ketulusan cinta dari seorang yang selama ini sering diabaikan oleh semua orang.

Kejadian dan tema yang ditulis Melly rata-rata sangat sederhana dan realistis, peristiwa-peristiwanya di tiap ceritanya sangat mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Apakah karier Melly sebagai penulis dapat sesukses kareirnya di bidang musik? Biar waktu dan pembaca yang akan menilainya yang pasti buku ini sudah dicetak ulang sebanyak 5 kali waktu 3 bulan saja, bahkan salah satu cerpen dalam buku ini "Tentang Dia" saat ini sedang digarap oleh SinemArt bersama sutradara kondang Rudi Sudjarwo.

@h_tanzil

Thursday 22 December 2005

Di Tepi Sungai Piedra Aku duduk & Tersedu

Judul : Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk & Tersedu
Penulis : Paulo Coelho
Penerjemah : Miagina Amal
Penyunting : Nukila AmalPenerbit :
Pustaka AlvabetCetakan : I, Januari 2005
Tebal : 209 hal.

Kisah Cinta adalah kisah yang tak habis digali oleh para penulis novel. Kisah Cinta memang dapat ditulis dari berbagai sudut pandang sesuai dengan gaya dan karakter dari si penulis yang dengan imajinasinya meramu kisahnya menjadi kisah cinta yang menarik untuk dibaca.

Novel ini ditulis oleh Paulo Coelho, penulis novel terkenal "Sang Alkemis" Walau novelnya kali ini bertema cinta, namun di tangan Coelho novel ini menjadi sebuah kisah cinta yang 'tidak biasa' karena dibalut dengan nuansa spritualitas dan pengorbanan cinta yang memberi perenungan dan pencerahan bagi siapapun yang membacanya.

Kisahnya sendiri adalah tentang sepasang sahabat yang terpisah selama belasan tahun. Awalnya mereka adalah sepasang anak-anak yang tumbuh bersama dan memiliki kenangan tersendiri dalam persahabatannya. Setelah beranjak dewasa persahabatan mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu. Pilar, si gadis kecil menjelma menjadi perempuan dewasa yang mandiri dan perkasa, sementara si pria menjadi seorang pemimpin agama yang karismatis yang memiliki karunia untuk menyembuhkan orang. Suatu saat Pilar menerima surat dari sahabatnya dan memintanya untuk bertemu, maka iapun bergegas menempuh perjalanan dari Zaragoza ke Madrid untuk bertemu dengan sahabatnya itu.

Akhirnya Cinta tumbuh melalui pertemuan itu, merekapun melakukan perjalanan bersama ke berbagai tempat sambil mengungkapkan apa-apa saja yang selama ini tersembunyi dalam benak masing-masing, ada kecaman, ada kepahitan, ada pula dialog-dialog spiritual yang akhirnya akan membuat Pilar menemukan kembali imannya yang hilang. Ketika akhirnya mereka menyadari tumbuhnya rasa cinta diantara mereka, terbesit ketakutan dihati Pilar ketika menyadari bahwa dalam diri sahabatnya itu terjadi suatu dilema ketika ia harus memilih memberikan cintanya secara total pada Tuhan dalam kehidupan biara atau pergi dari biara dan memberikan cintanya pada Pilar. Akhirnya di tepi sungai Piedra-lah puncak dari keseluruhan pencarian cinta mereka, di tempat ini mereka membahas masalah-masalah besar kehidupan dan merenungkan kembali seluruh hubungan asamara mereka sendiri.

Novel ini ditulis dengan bahasa yang puitis, sebuah kisah cinta yang dibalut dibalut dengan pergulatan iman dari kedua tokohnya, walau kedua tokoh di novel ini khayal tapi mereka menunjukkan pada kita tetnang kekuatan cinta dan tentang cinta Tuhan dalam hidup kita.

@h_tanzil

Supernova - Episode: PETIR


Judul Buku : Supernova - Episode : PETIR
Penulis : Dewi Lestari
Penerbit : PT. AKUR (Andal Krida Nusantara)
Cetakan : I, Desember 2004
Tebal : 203 hlm.

Bagi para pembaca serial Supernova mungkin buku inilah yang paling dinanti-nanti selama hampir dua tahun ini. Setelah Seri Supernova pertama ", Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh terbit pada tahun 2001 dilanjutkan dengan Supernova kedua : Akar.(2002) Akhirnya di penghujung tahun 2004 lalu terbit Supernova ketiga : Petir yang diikemas dengan cover lux dan dicetak diatas kertas import yang ramah mata.

Tokoh utama pada episode Petir ini adalah seorang gadis bernama Elektra. Elektra lahir dari keluarga sederhana, dia hidup bersama ayah dan kakaknya Watti. Ibunya meninggal ketika Elektra masih kecil sedangkan Ayahnya seorang tukang listrik dan membuka usaha bernama Wijaya Elektrik. Elektra adalah sosok yang unik, ia senang menonton kilatan petir semenjak kecil akibat pernah tersetrum aliran listik. Kematian ayahnya membawa satu babak baru dalam kehidupan Elektra karena tak lama setelah kematian ayahnya Watti menikah dan harus pergi meninggalkan Elektra untuk mengikuti suaminya ke Tembagapura . Tinggallah Elektra seorang diri dan harus meneruskan usaha ayahnya dengan setumpuk masalah hutang piutang dan administasi yang tak dimengertinya. Akhirnya ia tak mampu untuk mengelola Wijaya Elektrik dan harus menutupnya. Dalam masa pencarian kerjanya Elektra menerima surat dari sebuah perguruan tinggi alam gaib yang menawarkan dirinya untuk menjadi asisten dosen. Penasaran dengan tawa! ran itu Elektra mencoba memenuhi persyaratan 'aneh' yang diajukan dan membawanya bertemu dengan seorang dukun, disinilah Elektra mulai menyadari bahwa dalam dirinya terdapat aliran listrik yang mampu membuat dukun tersebut tersetrum. Akhrinya dalam suatu kesempatan Elektra bertemu dengan Ibu Sati seorang paranormal yang akan memberinya petunjuk untuk mengendalikan dan mempergunakan keunikan yang ada dalam diri Elektra . Melalui Ibu Sati ini pula Elektra akhirnya mendapat ilham untuk membuka sebuah usaha Warnet bersama teman-temannya , tidak itu saja Elektra juga akhirnya membuka praktek pengobatan berkat aliran listrik yang ada dalam dirinya.

Berbeda dengan dua seri Supernova pendahulunya kali ini Petir dibuat dengan lebih membumi dan terkesan lebih ringan dari seri sebelumnya, tak jarang joke-joke segar akan ditemui dalam buku ini, persoalan-persoalan serius yang terungkap dalam buku ini disajikan dengan ringan sebagaimana tokoh Elektra yang selalu polos dalam memandang hidupnya. Karakter tokoh-tokohnya menarik namun terkesan tak mengada-ada dan sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Gaya menulis Dewi pun kali ini lebih renyah dan mengalir hingga membuat pembaca enggan melepaskan buku ini sebelum sampai ke halaman terakhir. Melalui episode Petir ini sepertinya penulis ingin agar pembaca supernova memperoleh pengalaman yang berbeda dari tiap seri Supernova yang konon masih akan berlanjut hingga seri ketujuh.

@h_tanzil

Orang Miskin Dilarang sakit


Judul Buku : Orang Miskin Dilarang Sakit
Penulis : Eko Prasetyo
Penerbit : Resist Book
Tahun terbit : November 2004
Tebal : 145 hal

Setiap orang pasti pernah sakit dan pernah bersinggungan dengan petugas kesehatan dan obat-obatan. Setiap orang yang pernah sakit pasti pernah juga merasakan mahalnya biaya pengobatan. Lalu bagaimana dengan mereka yang miskin dan hidup pas-pasan ketika mereka sakit dan harus berobat ?

Buku ini seperti pada kata pendahuluannya ditulis dengan rasa geram (hal.2). Pengalaman sakit yang pernah dialami penulis (Eko Prasetyo) membuatnya berpikir bahwa penyakit muncul bukan semata-mata karena perilaku kita melainkan karena berbagai faktor diluar kendali kita seperti ledakan industri masakan yang menawarkan berbagai cita rasa yang ikut menceburkan masyarakat kedalam kubangan penyakit berbahaya, obat-obatan yang menimbulkan efek negatif, pencemaran udara, dan sebagainya.

Buku ini juga secara lugas membahas buruknya kondisi dan sistem kesehatan di Indonesia. Kondisi kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan yang buruk membuat kesehatan menjadi sesuatu yang mahal. Harga obat dan rumah sakit membumbung tinggi tanpa adanya kontrol. Adanya penyakit malah membuat banyak pihak yang terkait dengan badan-badan kesehatan mendapat untung. Pelayanan kesehatan didasarkan atas berapa tebal kantong kita sanggup membayar demi kesembuhan kita. Selain biaya pengobatan yang tinggi dunia kesehatan kita juga diperburuk dengan beredarnya obat-obat palsu, selain itu penyakit juga dijadikan sebagai alat pelindung bagi para koruptor yang akan menjalani persidangan hingga luput dari tuntutan jaksa.

Siapa yang menjadi korban keburukan sistem pelayanan kesehatan yang buruk tersebut ? Buku ini menyatakan secara jelas bahwa orang miskinlah yang jadi korban. Mereka tidak pernah mendapat layanan kesehatan yang maksimal sementara orang-orang berduit dengan mudahnya menikmati fasilitas pengobatan yang terbaik di rumah sakit internasional dengan fasilitas bak hotel berbintang. Buku ini berisi empat bagian besar yang terdiri dari : Kisah Negeri Penuh Wabah, Sakit Yang Miskin & Yang Kaya, Dunia Medis Yang Kapitalis & Kejam dan bab penutup yang berjudul Surat Untuk Para Pekerja Kesehatan. Dengan membaca buku ini pembaca akan disadarkan betapa buruknya sistem kesehatan di Indoenesia yang tak adil dan diskriminatif.Yang unik dari buku ini hampir tiap halamannya disertai kartun yang menyentil yang membuat pembaca akan tersenyum pahit melihatnya.

Untuk siapa buku ini ditulis? Seperti kata penulisnya, "Bagi Anda yang pernah menjadi korban penganangan medis, buku ini menjadi teman berjuang yang tepat". Selain itu buku inipun sangat baik dibaca oleh para dokter, apoteker, perawat, produsen obat, dan pekerja medis lainnya.

@h_tanzil

Monday 12 December 2005

Tragedi Kemanusiaan Dari Sebuah Revolusi



Judul Buku : Indonesia dalem Api dan Bara
Pengarang : Tjamboek BerdoeriPengantar :
Bennedict ORG Anderson, Arief W Djati, Stanley
Penerbit : Elkasa, Jakarta, Juni 2004
Tebal : xiii + 398 halaman

Banyak sudah buku-buku sejarah yang menulis rangkaian peristiwa masa-masa pra kemerdekaan khususunya masa peralihan dari pemerintahan kolonial Belanda kepada Jepang dan masa peralihan dari pemerintahan Jepang ke masa-masa revolusi kemerdekaan. Namun peristiwa-peristiwa penting tersebut biasanya hanya ditulis dalam bentuk angka-angka tahun disertai penjelasan-penjelasan singkat dan seperlunya. Sangat jarang buku yang menceritakan masa-masa itu secara mendetail lengkap dengan gambaran masyarakat yang terlibat didalamnya. Buku Indonesia Dalem Api dan Bara ini rupanya akan melengkapi kelangkaan tersebut karena buku ini memiliki gambaran yang lengkap dan luas mengenai peristiwa, suasana dan kondisi sebagian masyarakat Indonesia yang hidup di masa itu.

Buku ini ditulis ditulis oleh seorang Tionghoa yang memiliki nama pena Tjamboek Berdoeri, pertama kali terbit pada tahun 1947 di kota Malang yang pada saat itu diduduki oleh Tentara Belanda. Ketika pertama kali diterbitkan nama penerbit dan identitas asli penulisnya sengaja tidak dicantumkan untuk melindungi penerbit beserta penulisnya kalau-kalau buku ini mendapat sensor dari tentara Belanda. Buku ini ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu Tionghoa Pasaran yang dibumbui oleh bahasa Belanda dan Jawa. Isinya menceritakan berbagai peristiwa yang dialami langsung oleh penulis dari tahun 1941 hingga 1947. Buku ini kini diterbitkan kembali atas prakarsa Ben Anderson, seorang Indonesianist asal Cornell University Amerika Serikat dengan tetap mempertahankan keaslian bahasa dan ejaannya. Selain kisah asli dari Tjamboek Berdoeri, buku ini juga dilengkapi dengan kata pengantar yang komprehensif sebanyak 78 halaman dari Ben Anderson, kisah pengungkapan jati diri Tjamboek Berdoeri, sejarah kota malang dan foto-foto pendukung serta riwayat hidup Kwee Thiam Tjing.

Karya asli Tjamboek Berdoeri yang berjudul Lelatoe Jang Djadi Laoetan Api di buku ini dimulai dengan situasi mencekam menjelang masuknya tentara Jepang di Indonesia. Saat itu sekitar tahun 1940 Hitler secara tiba-tiba menyerbu Belanda, hal itu kemudian diperburuk dengan larinya Ratu Belanda menuju Inggris sehingga rakyat Belanda mau tidak mau harus menyerah pada kekuasaan Hitler. Sadar akan keadaan tanah airnya yang menjadi negara terjajah dan invasi tentara Jepang yang mulai mengincar kawasan Asia, pemerintah Belanda di Indonesia merasa khawatir kedudukannya terancam dan mulai mempersiapkan diri untuk berperang. Salah satunya yaitu dengan mendirikan stadwatch yaitu paramiliter yang bertugas sebagai penjaga kota yang anggotanya direkrut baik dari penduduk Indonesia baik pribumi, Arab, Belanda atau Tionghoa. Penulis termasuk salah seorang dari sedikit golongan Tionghoa yang mendaftar sebagai stadwatch.

Ketika akhirnya Belanda menyerah tanpa syarat pada balatentara Jepang maka secara otomatis stadwatch hanya berfungsi sebagai polisi cadangan yang tidak dipersenjatai, hal ini membuat wibawa stadwatch menjadi hancur dan menjadi bahan olokan penduduk sipil. Ketika akhirnya stadwatch dibubarkan maka penulis diangkat sebagai ketua RT disekitar tempat tinggalnya yang merupakan perkampungan orang-orang sipil Belanda. Buku ini juga melukiskan masa pendudukan Jepang sebagai masa yang penuh penderitaan. Berbagai peraturan dibuat oleh tentara Jepang untuk membatasi gerak-gerik penduduk, toko-toko kaum Tionghoa dijarah oleh tentara Jepang, gadis-gadis cantik diperkosa sehingga setiap gadis terpaksa harus membuat dirinya terlihat jelek dan kumal untuk menghindari tatapan mata tentara Jepang yang doyan wanita cantik. Kehadiran polisi rahasia Jepang ‘Kenpeitai’ menambah keresahan masyarakat, mereka dengan mudah dapat menangkap dan menyiksa penduduk yang dicurigai sebagai mata-mata musuh hanya berdasarkan laporan seseorang tanpa penyelidikan lebih lanjut.
Para officer dan orang sipil Belanda turut juga merasakan kekejaman tentara Jepang, kaum prianya dipekerjakannya di perkebunan teh sedangkan perempuan dan anak-anaknya dikumpulkan dalam kamp-kamp konsentrasi yang tidak layak huni.

Ketika akhirnya Jepang menyerah dan tentara sekutu belum melakukan apa-apa maka mucullah kelompok-kelompok bersenjata pribumi yang mendesak tentara Jepang untuk mengalihkan kekuasaannya dan kelompok-kelompok ini pula yang nantinya melakukan perlawanan yang hebat terhadap tentara sekutu di berbagai kota. Di kota Malang tempat penulis tinggal kelompok -kelompok ini menjadi tak terkendali dan melakukan pemboikotan bahan makanan terhadap keluarga-keluarga Belanda, mereka menawan penduduk sipil Belanda dan membumihanguskan kota dengan membakar rumah-rumah mereka. Penulis yang pada saat itu masih menjabat sebagai ketua RT dilingkungan yang banyak dihuni penduduk sipil Belanda berusaha menghentikan tindakan anarkis mereka. Namun ironisnya penulis tak mampu menghentikan tindakan anarkis kelompok-kelompok itu yang membakar kampung pecinan dimana banyak sanak saudaranya tinggal. Saat itu seluruh penduduk pecinan di kota Malang diluluh lantakkan oleh api dan seluruh penghuninya dibawa ke suatu tempat untuk diinterrogasi, mereka yang dicurigai sebagai mata-mata musuh dibantai secara keji. Peristiwa ini menjadi penutup dari keseluruhan kisah dibuku karya Tjamboek Berdoeri ini, sebuah tragedi kemanusiaan dari sebuah revolusi.

Tentang Pengarang
Identitas pengarang buku ini yang menamakan dirinya Tjamboek Berdoeri menjadi misteri selama 57 tahun. Tak seorangpun yang mengetahui siapa jati diri dari penulis buku ini. Buku ini hanya mencantumkan nama Kwee Thiam Tjing sebagai pemberi kata pengantar . Kwee sendiri mengaku telah diberi naskah dari buku ini oleh sang pengarang untuk diterbitkan dengan nama pena Tjamboek Berdoeri.
Setelah buku ini lama tenggelam dan terlupakan orang, secara tidak disengaja Ben Anderson, seorang Indonesainist asal Cornell University Amerka Serikat menemukan buku ini di sebuah kios barang antik di Jakarta pada tahun 1963.Tertarik dengan isi dari buku ini, Ben mencoba mengungkap misteri dibalik nama Tjamboek Berdoeri ini, namun sayang sebelum ia berhasil mengungkapnya ia terpaksa harus meninggalkan Indonesia karena dicekal oleh rezim Orde Baru pada masa itu. Barulah ketika Orde Baru jatuh dan kebebasan berpendapat terbuka secara lebar Ben anderson kembali mencoba mengungkap kembali misteri Tjamboek Berdoeri. Bersama kawan-kawannya di Indonesia dia membentuk tim peneliti khusus untuk mengnungkap jati diri Tjamboek Berdoeri .. Misteri Tjamboek Berdoeri baru tersingkap ketika pada tahun 2001 seorang anggota tim peneliti berhasil menemui sahabat lama Kwee Thiam Tjing di Malang. Menurutnya Kwee Thiam Tjing sendirilah yang menulis buku itu. Setelah memperoleh keterangan itu pelacakan difokuskan pada keberadaan Kwee sendiri, barulah pada tahun 2002 secara kebetulan Ben Anderson bertemu dengan seseorang yang mengenal keluarga Kwee yang masih hidup di Jakarta. Akhirnya terungkaplah misteri Tjamboek Berdoeri ini. Tjamboek berdoeri adalah Kwee Thiam Ting yang menulis kata pengantar di bukunya sendiri.

Kwee Thiam Tjing lahir di Pasuruan pada tanggal 9 Oktober 1900, ia pernah bekerja sebagai wartawan harian Lay Po (1920), Pewarta Soerabaja (1921), sin Jit Po (1929), dan Pembrita Djember (1933). Kwee dikenal sebagai jurnalis yang memiliki gaya yang khas. ‘nakal’ dan berani mengungkap ketidakadilan yang ditemuinya. Karena ke’nakalan’nya ini Kwee terpaksa harus mendekap di penjara selama 10 bulan karena tersangkut delik pers dengan tuduhan menghina pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1925.
Setelah menulis pengalamannya dalam buku Indonesia Dalem Api dan Bara, Kwee pergi ke Malaysia dan menetap disana. Pada tahun 1970 ia kembali ke Indoensia dan menulis artikel untuk koran Indonesia Raya milik Mochtar Lubis. Pada tanggal 28 Mei 1974 Kwee meninggal dunia sebagai seorang biasa yang namanya terlupakan orang hingga diterbitkannya kembali buku ini.

@h_tanzil

The Traveler's Gift - Tujuh Jeputusan Yang Membawa anda Menuju Keberhasilan Pribadi


Judul : The Traveler's Gift - Tujuh Jeputusan Yang Membawa anda Menuju Keberhasilan Pribadi
Pengarang : Andy Andrews
Alih bahasa : Grace Satyadi
Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia)
Cetakan : Pertama, 2004
Karakteristik : xiii, 189 hlm. ; 21 cm.

Saat ini banyak beredar buku-buku panduan atau buku-buku yang memotivasi bagaimana untuk meraih kesuksesan atau keberhasilan hidup. Namun biasanya buku-buku tersebut hanya berisi pedoman-pedoman praktis yang memotivasi seseorang untuk meraih keberhasilan. Namun tidak demikian dengan buku ini.

Buku The Traveler' Gift mencoba memadukan antara fiksi dan nasehat pribadi dengan cara yang paling menghibur, menyenangkan, dan memberikan inspirasi.Buku ini mengisahkan David Ponder seorang yang merasa gagal dalam hidupnya. Dulunya ia seorang eksekutif muda sebuah perusahaan terkenal. Setelah perusahaannya diambil alih oleh perusahaan lain David dipecat dan harus kehilangan semua miliknya.Krisis yang lebih besar menimpanya, putrinya sakit dan ia tak mampu membiayai pertolongan medis yang dibutuhkan si anak. Dalam kegalauannya David mengalami kecelakaan mobil. Namun, ketika ia dalam keadaan koma sebuah pengalaman luar biasa menunggu David. Ia menemukan dirinya berpetualang ke masa lalu dan bertemu dengan para pemimpin dan pahlawan di masa-masa krisis kehidupan mereka. Mulai dari Abraham Lincoln, Raja Salomo, Anne Frank, Harry Truman dan banyak lagi yang kesemuanya memberikan pelajaran hidup. PAda setiap akhir perjumpaan dengan tokoh-tokoh terkenal tersebut David menerima sebuah pesan tertulis yang berisi rahasia menempuh keberhasilan pribadi hingga akhirnya ia menerima tujuh rahasia untuk meraih keberhasilan dan sebuah kesempatan untuk menciptakan hidup yang lebih layak apapun hambatan yang akan ia hadapi.

Akhir dari buku ini ditulis secara menarik dan merangkum seluruh dari isi buku yang membuat pembaca bisa menyimpulkan apa makna dari seluruh perjalanan David Ponder ke masa silam dan bagaimana 7 buah pesan rahasia yang diberikan oleh para tokoh masa silam dapat merubah kehidupan David Ponder"Buku karya Andrews ini akan terserap dalam pikiran Anda dan memberikan inspirasi bagi jiwa" - Hyrum W. Smith, Pimpinan Rekanan Badang Pengurus, Franklin Covey

Profil Andy Andrews :
Andi Andrews adalah seorang pelawak, penulis, pembicara, entertainer untuk perusahaan, selebriti televisi, dan juga pemancing yang terampil. ia pernah tampil menghibur empat Presiden Amerika Serikat secara langsung dan menerima nilai sempurna untuk penampilannya di Caecar's Palace, The Mirage, dan Bally's di Las Vegas. Andy telah melakukan tur bersama bintang-bintang ternama seperti Kenny Rogers, Joan Rivers, Cher, Randy Travis, Garth Brooks, dan Bob Hope. Sebagai seorang penulis, ia menyusun serial terlaris Sotrm of Perfection, sebuah koleksi kisah nyata tentang kemenangan, andy juga menulis Tales from Sawyerton Springs, sebuah serial berisi kisah yang menghibur dan menyejukkan hati. Ia juga penulis dari serial buku anak-anak inspirasional, Go For It. Ia tinggal di Orange Beach, Alabama, beserta istrinya Poly dan kedua anak laki-lakinya.

@h_tanzil
Ket : Buku ini mrpk buku terlaris menurut Surat Kabar New York Times.

Seluk Beluk Food Suplement



Seluk Beluk Food Suplement
Vitahealt, Gramedia Pustaka Utama, 2004

Banyak cara menjaga kebugaran tubuh salah satunya adalah dengan olah raga, mengkonsumsi makanan sehat dan tidak lupa mengkonsumsi food suplement. Namun Food Suplement apa yang baik untuk dikonsumsi ?

Buku Ini merupakan panduan yang paling lengkap mengenai Food Supplement, khusus untuk konsumen dan pasar Indonesia. Berisi penjelasan yang rinci dan gamblang mengenai:
- Apakah kita benar-benar membutuhkan Food Supplement? - Apa saja manfaat Food Supplement?
- Apa itu vitamin, mineral, enzim, asam amino, herba, antioksidan, probiotik, dan apa kegunaannya bagi kita?
- Kapan dan seberapa banyak Food Supplement yang kita butuhkan?
- Bagaimana kiat mencermati Food Supplement yang kita beli?

Selain menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas buku ini dilengkapi juga dengan dengan Daftar Index untuk mencari keterangan mengenai Food Supplement yang kita butuhkan secara cepat.

@h_tanzil
dimuat di djakarta! magazine ed...

Lord Of The Rim : Sepak Terjang Bisnis Para Taipan

Lord Of The Rim : Sepak Terjang Bisnis Para Taipan
Pustaka Alvabet, 2005

Cina sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia ternyata juga menyimpan potensi sebagai negara nomor satu dalam hal perekonomian. Saat ini Cina sudah menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga dunia. Bank Dunia meramalkan bahwa Cina bakal menjadi nomor satu. Sejak 1994 tingkat pertumbuhan Cina mencapai 19 persen dan yang lebih mencengangkan ternyata provinsi-provinsi di pesisir Cina Selatan yang merupakan tempat asal sebagian besar Cina Rantau (Overseas Chinese) tumbuh hampir 2 kali cepatnya.

Sejarah membuktikan para Taipan yang saat ini menguasai prekonomian dunia dengan konglomerasinya adalah mereka yang leluhurnya berasal dari pesisir Cina yang bermigrasi ke berbagai penjuru dunia.

Komunitas Cina Pesisir adalah sebuah kerajaan tanpa bentuk yang terdiri atas 55 juta orang atau hanya 4 persen dari penduduk RRC, mereka menjalin diri dalam suatu sistem yang rumit dan membentuk jaringan finansial yang membuat Cina Rantau tumbuh menjadi kekuatan raksaksa.

Dalam beberapa puluh tahun belakangan lebih dari 100 perusahaan besar konglomerasi muncul di Asia Tenggara, hampir seluruhnya dimiliki dan dikendalikan oleh Etnis Cina. Mereka tinggal dan bekerja di Indonesia, Malaysia, Thailand namun memiliki akar di Cina Selatan. Mereka sudah ada sejak lebih dari 1000 tahun silam. Mereka inilah yang dalam buku ini disebut sebagi Para Pendekar Pesisir Pantai (Lords Of The Rim).

Buku ini ditulis oleh Sterling Seagrave seorang wartawan investigasi di Asia. Seagrave mencoba mengupas bagaimana asal mula dan sepak terjang komunitas Cina Rantau yang tumbuh menjadi begitu kuatnya saat ini. Buku ini berisi analisis ekonomi, sejarah Pesisir Pasifik, kronik para tokoh, kisah-kisah pembunuhan dan penghianatan, keberanian dan korupsi, tentang triad, pedagang, kaisar jenderal, pengintai dan pembajak dalam rentang ribuan tahun.
Buku ini dibagi kedalam dua bagian besar. Bagian I – Akar-Akar meliput masa abad 11 SM hingga abad 17 yang mengupas asal mula kaum pedagang Cina Utara dibenci hingga tersingkir ke daerah pesisir selatan Cina. Bagian II : Imperium – meliput sepanjang Pesisir Pasifik dari Thailand, Indonesia, Malaysia sampai ke Singapura, Hongkong dan Taiwan dan, melalui Amerika Serikat dan Kanada, kembali ke Cina Daratan sendiri, guna melacak dunia baru tempat para Cina Rantau menjadi Taipan yang kaya dan berkuasa.

Buku ini dilengkapi pula dengan halaman-halaman catatan, daftar pustaka dan indeks sehingga membuat buku ini layak dijadikan buku referensi bagi para pebisnis, pemerhati ekonomi, politik dan mereka yang ingin mengetahui asal mula dan sepak terjang bisnis para Taipan.

@h_tanzil
dimuat di djakarta magazine ed...

Saturday 10 December 2005

Gurun & Prairie I – Kumpulan Cerita



Gurun & Prairie I – Kumpulan Cerita
Karl May, Pustaka Primatama, 2004

Saat ini sukar sekali menemukan buku yang menceritakan kisah petualangan masa silam dengan berbagai hal yang menarik di dalamnya
Buku Gurun & Prairie I karya Karl May ini mencoba mengisi kelangkaan bacaan bertema petualangan ini. Karl May seorang pencerita yang sejak lama dikenal dengan novel-novel petualangannya ( Seri Winnetou, Kara Ben Nemsi, dll) ternyata juga menulis berbagai cerita pendek dan novel pendek. Buku ini berisi sebuah novel pendek "Kebakaran Minyak" dan 3 buah cerita pendek (Hamail, Phi-Pob, Inn-nu-who;Si Kepala Suku Indian) dengan setting antara wild west dan dunia timur di abad ke 19

Melalui buku ini Karl May mengajak pembaca berpetualang menempuh Gurun dan Prairie. Dari Missouri hingga ke Burma, dari kebakaran ladang minyak hingga pencurian yang kocak. Selain ceritanya yang hidup dan menarik buku ini juga banyak mengandung unsur-unsur humanisme dan juga sarat dengan berbagai pesan moral yang secara halus bertebaran di setiap ceritanya

@h_tanzil
dimuat di djakarta! magazine

Asal-usul Perang Jawa, Pemberontakan Sepoy & Lukisan Raden Saleh



Asal-usul Perang Jawa
Pemberontakan Sepoy & Lukisan Raden Saleh.
Dr. Peter Carey, Lkis 2004

Perang Jawa (1825-1830) yang dikenal juga sebagai Perang Dipanegara, merupakan suatu peristiwa yang menentukan sejarah Pulau Jawa. Untuk pertama sekali pemerintahan Kolonial menghadapi suatu pemberontakan sosial, yang mencakup bagian terbesar Pulau Jawa. Bagi Pihak kolonial Belanda Perang Jawa dianggap sebagai perang yang mensahkan kedudukan mereka di Jawa. Sebaliknya, orang Indonesia memandang perang ini sebagai perlawanan besar yang terakhir seorang pangeran terhadap kekuasaan Belanda.

Buku karya Dr. Peter Carey seorang peneliti Sejarah Jawa dari Trinity College, Oxford ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu : Asal Usul Perang Jawa, Pemberontakan Sepoy dan Lukisan Raden Saleh. Ketiga bagian ini memiliki benang merah yang sama yaitu membahas jejak-jejak perlawanan terhadap kolonialisme di Pulau Jawa

Buku ini bermanfaat bagi siapapun bukan saja ditujukan bagi para ahli sejarah profesional, tetapi juga bagi pembaca yang luas di Indonesia yang mungkin ingin mengetahui lebih banyak tentang Perang Jawa dan berbagai peristiwa pemberontakan terhadap kolonialisme di P. Jawa.

@h_tanzil
dimuat di djakarta magazine ed...

Monday 5 December 2005

Manusia Tidak Pernah Mendarat di Bulan ?


Manusia Tidak Pernah Mendarat Di Bulan ?
Sony Set & Andra Nuryadi, Grasindo 2004

"One small step Man, Giant step for Mankind…", demikianlah kalimat terkenal yang tersebar ke seluruh dunia beberapa saat setelah astronout Neil Amstrong menginjakkan kakinya di bulan. Tanggal 20 Juli 1969 merupakan tanggal bersejarah bagi umat manusia karena untuk pertama kalinya manusia mendarat di bulan, demikian sejarah mencatatnya.

Tiga puluh tahun lebih sejak pendaratan manusia pertama di bulan dunia seakan "puas" oleh peristiwa tersebut. Namun seiring berlalunya waktu, kebenaran pendaratan manusia di bulan mulai dipertanyakan dan dipertebatkan karena hingga saat ini belum lagi tersiar berita pendaratan manusia di bulan. Benarkah manusia pernah mendarat di bulan ? Buku yang ditulis oleh Sony Set & Andra Nuryadi ini mengajak pembaca memasuki wacana baru , dikenal sebagai teori konspirasi, yang mencoba memutarbalikkan kisah sukses umat manusia tersebut.

Setelah bab pendahuluan yang menjelaskan sejarah pendaratan manusia di bulan dan sejarah teori konspirasi, buku ini secara urut dimulai dengan membahas sejarah roket, proyek NASA pra Apolo 11, misi Apolo 11 – 16, hingga teknologi ruang angkasa Rusia sebagai pembanding teknologi ruang angkasa Amerika Serikat. Buku ini semakin menarik ketika mulai membahas mengenai awal terjadinya teori konspirasi yang menggugat kebenaran pendaratan manusia di bulan. Di bab ini pembaca diajak untuk membuka cakrawala berpikir secara logika dan mencoba menerima pendapat yang berbeda , menganalisis dan mencari sudut positif dari perbedaan itu.
Sejumlah fakta baik berupa logika ilmiah maupun foto-foto pendaratan manusia di bulan yang dikeluarkan NASA disajikan dan dikupas dengan jelas sehingga menggiring pembaca untuk melihat berbagai kejanggalan dari pendaratan manusia ke bulan hingga akhirnya pembaca akan tersenyum pahit dan bertanya-tanya "Benarkah manusia pernah mendarat di bulan ?"

Tidak adanya bahasan yang menyangkal teori konsiprasi membuat seolah buku ini menjadi tidak seimbang karena sebagian besar isi buku ini menggugat kebenaran pendaratan manusia ke bulan. Tapi seperti yang dinyatakan di bagian penutup buku ini, buku ini memang hanya dirancang sebagai pembuka cakrawala baru terhadap kemungkinan dan keganjilan dibalik proyek Apolo. Buku ini hanya sebatas ajakan untuk bergembira dan menikmati logika dengan informasi berlatar belakang proyek spektakuler terbesar di dunia. Paling tidak , isi buku ini diharapkan mampu membangkitkan minat para pembaca menganalisis sejarah, apapun dan bagaimanapun prosesnya. (hal 150-151)

Buku ini walau menyangkut teknologi ruang angkasa sangat mudah dicerna oleh siapapun karena memang disajikan dengan gaya bahasa populer dan ringan. Yang pasti buku ini akan mengulik rasa ingin tahu kita. Siapkah Anda terjun ke dalam sebuah teori yang tidak pernah Anda lupakan?

@ h_tanzil
dimuat di djakarta! magazine edisi...

Thursday 1 December 2005



Lubang Dari Separuh Langit
Afrizal Malna, AKY Perss, 2004

Afrizal Malna dikenal sebagai seorang penyair terkemuka Indonesia yang puisi-puisi, prosa dan essai-essai seninya telah diterbitkan, selain itu ia juga banyak menulis teks pertunjukan teater, dan aktif mengikuti berbagai kegiatan seni baik di dalam maupun luar negeri. Kini Ia bergabung dalam kegiatan Urban Poor Consortium (UPC) yang dikomandoi oleh Wardah Hafid.

Novelnya kali ini menceritakan seorang pria yang telah menjalani kehidupannya selama 40 tahun dan memiliki kegemaran mengumpulkan potongan kukunya dalam sebuah stoples. Suatu ketika pria tersebut tiba-tiba berubah menjadi seorang wanita. Dengan tubuh barunya tersebut ia tinggal di dekat perumahan kumuh disebuah bantaran sungai. Kehidupan di sekitarnya membuat dia menyaksikan realita yang dialami penduduk miskin di sekitar tempat tinggalnya.

Novel ini sarat dengan gambaran ketakberdayaan masyarakat miskin kota dan kritik sosial sehingga membuat pembaca dapat mengetahui apa yang sebenarnya dialami dan dirasakan lapisan masyarakat bawah yang selalu ‘kalah’ tapi tak pernah menyerah berjuang untuk mempertahanka hidupnya.

@h_tanzil
dimuat di djakarta! magazine

Kekasih



Kekasihku
KPG, Joko Pinurbo, 2004

Joko Pinurbo adalah seorang penyair yang produktif, terbukti setelah lima buku kumpulan puisinya diterbitkan : Celana (1999), Di Bawah Kibaran Sarung (2001), Pacarkecilku (2002), Trouser Doll (2002), dan Telepon Genggam (2003) kali ini kumpulan puisinya kembali diterbitkan dengan judul ‘Kekasihku’.

Buku ini berisi 40 buah puisi yang dibuatnya antara tahun 2003-2004 serta kata pengantar dari Karlina Supelli seorang dosen pascasarjana di sebuah sekolah tiggi filsafat.
Masih dengan gayanya yang khas Joko Pinurbo dalam kumpulan puisi "Kekasihku" membuat para pembacanya menikmati puisi-puisi naratifnya dengan sederhana, jenaka, ringan, personal, dan menggelitik yang disampaikan dalam tuturan sehari-hari. Tak ada peristiwa atau benda yang tidak mengandung makna bagi Joko Pinurbo. Pengalaman-pengalaman sederhana yang biasanya terlewatkan begitu saja terabadikan dengan baik melalui puisi-puisinya. Benda-benda yang sering terabaikan menjadi benda yang memiliki arti dalam syair-syairnya seolah tak ada yang tidak dapat ditangkap dengan baik oleh imajinasi kepenyairannya.

@h_tanzil
dimuat di djakarta! magazine ed.

Dunia Yang Dilipat : Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaaan



Dunia Yang Dilipat : Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaaan
Yasraf Amir Piliang, Jalasutra 2004

Dunia kini memasuki suatu realitas baru, realitas yang tercipta akibat pemadatan, pemampatan, peringkasan, pengecilan, dan percepatan dunia. Semua ini adalah sebuah dunia yang dilipat, yang didalamnya berbagai sisi dunia tampil dengan wajahnya yang baru. Ensiklopedi puluhan jilid yang memenuhi lemari buku kini dapat dipadatkan dalam satu CD, menulis surat ke luar negeri yang dulu memakan waktu berbulan-bulan kini dapat diperpendek dalam hitungan detik lewat e-mail.

Buku ini mencoba mengungkap cermin dari dunia yang telah melampuai batas-batas yang seharusnya tidak dilaluinya, yang menciptakan sebuah wajah baru kebudayaan yang tak terbayangkan, tak terpikirkan, dan tak terimajinasikan sebelumnya.
Pada tahun 1998 buku ini pernah diterbitkan oleh Penerbit Mizan dan langsung mendapat banyak sambutan serta memberikan banyak inspirasi bagi peminat cultrural studies. Kali ini Penerbit Jalasutra menerbitkannya kembali dengan tambahan berbagai tulisan baru sehingga membuat buku ini tetap relevan hingga kini.

@h_tanzil
Dimuat di djakarta! magazine ed...

Wednesday 30 November 2005

Batavia Awal abad 20 : Gedenkschriften van een oud-koloniaal

Batavia Awal abad 20 : Gedenkschriften van een oud-koloniaal
H.C.C. Clockener Brousson, Komunitas Bambu Jakarta 2004

Seperti apa kira-kira Jakarta atau Batavia di awal abad 20 ? Bagi kita mungkin sulit untuk membayangkan bagaimana Jakarta yang padat ini ternyata di awal abad 20 merupakan tempat yang indah dan eksotis. Hal ini telihat pada pernyataan seorang seorang serdadu Hindia Belanda dalam buku ini ketika ia untuk pertama kalinya mengunjungi Batavia "Saya sekarang berada di negeri dongeng, di negeri yang berwarna-warni dan penuh fantasi. (hal 23). "O teman. Alangkah senangnya hidup di sini. Alangkah indahnya dunia!" (hal 32).

Buku ini adalah karya seorang pionir Jurnalistik di Hindia Belanda H.C.C. Clocker Brousson mengenai catatan perjalanan seorang serdadu bayaran Belanda yang berinisial XYZ yang mengirimkan catatan perjalannya ke meja Brousson agar bisa diterbitkan dan dibaca khalayak ramai. Catatan perjalanan ini akhirnya memang dimuat secara berkala di harian Bendera Wolanda yang memiliki sirkulasi yang cukup luas (Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Semenanjung Malaya).

Buku catatan perjalanan ini diawali dengan pengalaman seorang serdadu muda tersebut ketika pertama kalinya mendapat tugas sebagai seorang serdadu untuk ditempatkan di Hindia Belanda, kemudian menyusul ketika ia menginjakkan kakinya di Tanjung Priok dan pengalaman-pengalaman mengesankan yang dirasakannya ketika ia bertugas maupun pada saat ia belibur dengan mengelilingi Batavia. Kisah-kisah yang ditulisnya membuat pembaca bisa berimajinasi mengenai kehidupan di tangsi militer hingga beragam kisah keunikan seputar Batavia seperti keindahan Welevreden, Kali Ciliwung sebagai tempat mandi, Glodok dengan pecinannya, beragam plesiran khas Hindia dan kondisi masyarakat Batavia di masa lalu.

Sesekali sang serdadu juga memberikan kritiknya terhadap pemerintahan Hindia Belanda. Buku ini dibagi kedalam 10 bab yang menyoroti berbagai tempat dan aspek kehidupan masyarakat Batavia awal abad 20. Terdapatnya indeks di buku ini (hal 146-150) memungkinkan pembaca dapat memilih sendiri obyek yang diminatinya. Yang mungkin agak disayangkan adalah tidak terdapatnya catatan kaki dari penerbit yang menjelaskan nama-nama tempat atau bangunan yang hingga kini masih berdiri sehingga memudahkan pembaca mengenal tempat-tempat yang ada di buku ini pada saat ini.

Karena Buku ini ditulis oleh seorang serdadu berkebangsaan Belanda dan diolah kembali oleh seorang jurnalis Hindia Belanda tentu saja isi buku ini tidak terlepas dari unsur-unsur kepentingan pemerintah kolonial pada saat itu. Namun walaupun demikian dalam konteks budaya buku ini penuh dengan nilai-nilai humanisme yang dapat kita ambil dan tentunya sangat bermanfaat bagi pembaca yang ingin mengetahui situasi Batavia awal abad 20.

@h_tanzil

Tuesday 15 November 2005

Da Vinci Code


Da Vinci Code
Dan Brown, Serambi, Cet 1 : Juli 2004

Sebuah novel yang mengandung isu agama selalu mengundang kontorversi dan meledak di pasaran. Begitu pula dengan Da Vinci Code. Semenjak diterbitkan novel kontroversial ini menjadi novel terlaris di tahun 2003 dengan angka penjualan mencapai 5,7 juta ekslempar!

Novel ini menceritakan terbunuhnya Jacques Sauniere seorang Kurator seni terkenal di museum Louvre, Paris. Sebelum menghembuskan nafasnya Sauniere meninggalkan beberapa kode rahasia yang secara langsung akan menyeret pakar Simbologi Harvard, Robert Langdon dan seorang kryptolog (pemecah kode) Sophie Neveu untuk memecahkannya. Langdon dan Sophie mencoba memecahkan kode-kode rahasia yang ditinggalkan Sauniere, mereka terpana ketika menyadari ternyata kode tersebut terkait dengan misteri yang tersembunyi di balik karya-karya terkenal Leonardo Da Vinci. Kode-kode rahasia itu juga akhirnya menguak konspirasi terbesar tentang sejarah agama Kristen dan perkumpulan rahasia yang menyangkut nama-nama besar seperti Leonardo Da Vinci, Isaac Newton dan Victor Hugo mengenai sebuah kebenaran kuno yang disembunyikan selama berabad-abad karena diyakini dapat mengguncangkan dunia

@h_tanzil

Menjelajahi Negeri Karl May



Menjelajahi Negeri Karl May
Pandu Ganesha, Pustaka Primata 2004

Setelah lama tenggelam dan menghilang di khazanah bacaan fiksi tanah air. Nama Karl May akhir-akhir ini kembali terdengar meramaikan pasar buku-buku fiksi .
Karl May dihidupkan kembali oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI) sebuah komunitas pembaca karya-karya Karl May yang dikomandoi oleh Pandu Ganesha yang menerbitkan ulang karya-karya Karl May dengan menerjemahkan langsung dari bahasa aslinya (Jerman).

Buku ini berisi prosa, puisi, biografi, humor dan dilengkapi dengan 50 buah foto, dan yang juga penting isi buku ini menyangkut perjalanan 100 tahun Karl May di Indonesia sejak buku Karl May dalam bahasa Belanda masuk ke Hindia Belanda hingga perannya dalam mempromosikan perdamaian dunia pada abad ke-XXI. Buku ini menjadi menarik karena ditulis berdasarkan riset yang baik dari seorang penggemar fanatik Karl May.

Buku ini layak untuk dijadikan buku pegangan bagi para penggemar karya-karya Karl May dan juga bisa dijadikan sebuah buku pengantar bagi mereka yang bermaksud memasuki dunia Karl May.

Monday 14 November 2005

Sejarah Kecil “Petit Histoire” Indonesia


Sejarah Kecil "Petit Histoire" Indonesia
Rosihan Anwar, Kompas, Juni 2004

Membaca dan mengetahui sejarah tidaklah harus selalu melalui buku-buku teks sejarah resmi yang tebal dan membuat kening berkerut. Sejarah juga dapat dibaca melalui sumber-sumber sekunder dan melalui kisah-kisah kecil yang pernah terjadi dimasa lalu di berbagai tempat.

Buku ini ditulis oleh wartawan senior Rosihan Anwar, wartawan kawakan yang sejak masa mudanya hingga kini banyak bersinggungan dengan peristiwa-peristiwa sejarah penting di negara ini. Ia menulis beragam kisah sejarah kecil baik berdasarkan pengalaman pribadinya maupun berdasarkan sumber-sumber sekunder yang dia peroleh mengenai masa lampau Indonesia. Dalam buku ini Rosihan Anwar mengajak kita untuk melihat ‘sejarah kecil’ Indonesia seperti Kayu Cendana di . P. Timor, kudeta Nazi Jerman di P. Nias, lahirnya TNI, sahabat-sahabat Prof Snouck Hungronje, dan lain-lain.

Ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti, padat, ringkas, lugas, menarik dan bersifat human interest membuat buku ini menjadi menarik dan dapat dibaca oleh segala lapisan masyarakat, kendati isinya mungkin didinilai oleh sejahrawan akademisi hanya berbobot ringan.

Friday 11 November 2005

Siddharta



Judul : Siddharta
Penulis : Herman Hesse
Penerjemah : Sovia V.P.
Penyunting : Rh. Widada
Penerbit : Bentang Pustaka
Edisi : Cet II, Juli 2004
Format : 13 cm x 19 cm
Tebal : x + 226 hal

Siddharta adalah novel sastra yang telah menjadi klasik karya Herman Hesse peraih Nobel Sastra pada tahun 1946. Herman Hesse lahir di Cawl, Jerman, tahun 1887. Dia adalah anak dan cucu seorang misionris Protestan. Di usia 18 tahun ia pindah ke Basel, Swiss dan bekerja sebagai penjual buku dan menghabiskan sebagian hidupnya di Swiss. Hesse menikah memiliki tiga orang anak laki-laki. Ketika Perang Dunia I berkecamuk Hesse bekerja membantu tahanan perang Jerman dengan memberikan materi bacaan. Saat inilah dalam diri Hesse tumbuh kecintaannya pada perdamainan.

Dalam hidupnya Hesse banyak mengalami depresi, perjuangannya melawan depresi menuntunnya mempelajari Freud dan Jung yang sedikit banyak berpengaruh pada novel-novelnya. Karya pertamanya yang sukses adalah novel Demian (1919). Kehidupan pernikahan Hesse tidaklah mulus, ketika pernikahan pertamanya berakhir, dia pindah ke Montagnola, Swiss dan menciptakan karya terbaiknya Siddharta (1922), Steppenwolf(1927), Narcissus and Goldmund (1930), Journey to the east (1932), dan The glass bead Game (1943). Puncak perghargaan Sastra yang diterimanya adalah Nobel Sastra yang diterimanya pada tahun 1943.
Hesse meninggal tahun 1962 saat ia berusia delapan puluh lima tahun

Novel pendek terkenal ini bukanlah kisah kehidupan Siddharta Gautama Sang Buddha namun novel ini menceritakan seorang seorang pemuda yang kebetulan bernama sama dengan Sang Buddha – Siddharta yang memang dikisahkan hidup sejaman dengan Sang Buddha.
Novel ini ditulis oleh Herman Hesse di sekitar tahun 1920-an dimana saat itu hampir seluruh Eropa tengah dilanda kehausan religius, sebuah pencarian spiritual yang merindukan datangnya agama baru. Tak dapat dipuingkiri novel ini memang lahir pada waktu yang tepat dan memang akhirnya menjadi salah satu novel terkenal Hesse selain Demian (1919), Steppenwolf (1927), dll.
Novel ini dibagi menjadi dua bagian besar, pada bagian pertama novel ini berkisar mengenai awal mula Siddharta seorang putra Brahmana yang bersahabat dengan Govinda yang juga putra seorang Brahmana. Siddharta digambarkan sebagai sosok pemuda yang tampan dan cerdas dan memiliki pendirian yang kokoh dan banyak disukai oleh para putri kaum Brahmana Ia dibesarkan dalam suasana keluarga yang religius dan taat dalam menjalankan ritual agama. Siddharta tumbuh besar bersama sahabatnya Govinda yang mengasihinya, tidak hanya Govinda yang mengasihi Siddharta melainkan ia juga membangkitkan kebahagiaan di hati setiap orang, dia sumber kebahagiaan bagi setiap orang (hal 6). Ironisnya Siddharta tidak emrasakan kebahagiaan dalam dirinya, ia mulai merasakan keresahan dalam dirinya. Dia mulai merasakan kalau cinta ayah dan ibunya serta Govinda sahabatnya tidak akan membawanya menuju kebahagiaan abadi.

Di tengah keresahanannya suatu hari Siddharta bertemu dengan beberapa shramana, para petapa yang sedang melakukan pengembaraan. Hatinya tergerak untuk mencari kebahagiaan makna hidup melalui jalan para sharamana. Setelah mengutarakan maksudnya pada Govinda ia menemui ayahnya untuk mengutarakan maksudnya. Mulanya ayahnya tak mengizinkannya tapi berkat keteguhan hati Sidhahrta akhirnya ayahnyapun mengijzinkannya " Kamu akan pergi ke hutan ," ucapnya "dan menjadi seorang shramana. Jika kamu menemukan kebahagiaan di hutan, kembalilah dan ajarkan padaku tentang kebahagiaan itu. Jika hal itu mengecewakanmu, kembalilah…" (hal 17).

Ternyata keberangkatan Siddharta diikuti oleh Govinda sahabat setianya dan mulailah Siddharta berguru pada para shramana di hutan.
Ketika Siddharta dan Govinda hidup dan berlatih bersama para shramana di hutan terdengar berita tentang mucnulnya seorang manusia bernama Gotama – Sang Agung, seorang Buddha yang telah mengatasi penderitaan dunia dengan kekuatannya sendiri dan menghentikan perputaran reinkarnasi. Mendengar hal ini akhirnya Siddharta dan sahabatnya Govinda memutuskan untuk meninggalkan para srhamana dan pergi mencari Gautama. Akhirnya di kota Shravati Siddharta berhasil menemui Gautama- Sang Buddha. Namun rupanya ajaran Sang Buddha tidaklah memuaskan hati Siddharta, ketika Govinda memutuskan untuk menjadi pengikut Buddha Siddharta malah memutuskan untuk melanjutkan pencarian spritualnya, percakapannya secara langsung dengan sang Budha tidaklah menggoyahkan niatnya untuk terus melakukan pencarian spiritualnya sendiri.

Disinilah berakhir bagian pertama dari novel ini. Di bagian kedua dikisahkan dalam pencariannya Siddharta bertemu dengan Kamala seorang wanita penghibur, ia meminta Kamala menjadi teman dan gurunya. Akhirnya Siddharta meninggalkan jubah shramana-nya dan menggantinya dengan pakaian duniawi dan tinggal serumah dengan Kamala. Untuk menopang hidupnya Siddharta bekerja pada Kamaswami seorang pedagang dan Siddhartapun memulai kehidupannya sebagai seorang pedagang. Setelah sekian lama hidup secara duniawi, belajar bedagang pada Kamaswami dan belajar seni bercinta pada Kamala sampailah pada suatu titik dimana ia merasakan ada sesuatu yang telah mati pada dirinya. Suatu hari ia duduk di bawah sebuah pohon berpikir tentang ayahnya, tentang Govinda, tentang Gautama. Apakah ada manfaat baginya meneinggalkan mereka dan menjadi seorang yang hidup dalam keduniawian. Setelah perenungan yang dalam akhirnya Siddharta diam-diam meninggalkan kota dimana ia tinggal selama ini dan kembali pergi ke hutan untuk melanjutkan pencariannya. Meniggalkan Kamaswami dan meniggalkan Kamala yang tanpa ia sadari telah mengandung anaknya.

Dalam pencariannya kali ini Siddharta bertemu dengan seorang juru sampan dan akhirnya tinggal dan akhirnya menjadi seorang juru sampan yang pekerjaannya menyebberangkan orang-orang ke seberang sungai. Siddhartapun kembali belajar dari kehidupannya sebagai juru sampan hingga ia kembali bertemu Kamala beserta anaknya. Ketika Kamala meninggal akrena tergigit ular Siddhartalah yang membesarkan anak kandungnya itu namun hubungan antara ayah dan anak itu tidak membuahkan kasih sayang. Keduanya merasa saling asing hingga akhirnya anaknya meninggalkan Siddharta

Novel ini diakhiri dengan pertemuan Siddharta dengan Govinda sahabatnya, kedua sahabat ini berdialog penuh filsafat hingga akhirnya Govinda menyadari bahwa Siddharta telah menemukan apa yang dicarinya.

Novel ini memang pada intinya sarat dengan berbagai makna filosofi kehidupan. Ditulis dengan bahasa yang puitis, mengalir bening, dan sarat dengan makna yang dalam. Walau isinya banyak menyajikan dialog-dialog spritual orientalis namun semuanya tak sukar untuk dipahami dan sarat dengan makna kehidupan yang universal Namun, lebih dari sekedar hanya sebagai bacaan spritual novel ini adalah karya sastra yang telah menjadi klasik dan berhasil.

h_tanzil
Eksponen TEXTOUR Rumah Buku Bandung

Resensi ini dimuat di Majalah AKSARA no.4/2005

Lelaki Harimau


Lelaki Harimau
Eka Kurniawan, Gramedia Pustaka Utama, Mei 2004


Eka Kurniawan adalah penulis muda berbakat dimana novel pertamanya "Cantik Itu Luka (2002)" banyak mendapat sambutan positif dari para pengamat sastra Indonesia. Seolah ingin mengokohkan dirinya sebagai novelis, kali ini Eka Kurniawan melahirkan novel terbarunya yang berjudul "Lelaki Harimau". Berbeda dengan Cantik Itu Luka yang mengusung gaya realisme magis, novel Lelaki Harimau ini ditulis dengan gaya realisme. Katrin Bandel seorang pengamat Sastra Indonesia dari Universitas Hamburg dalam salah satu ulasannya mengatakan "mungkin novel ini dapat dikatakan sebgai novel psikologis karena kekuatan novel ini terletak pada kekayaan dan ketepatan deskripsi pengalaman, pikiran, dan perasaan para tokoh utamanya yang membuat tingkah laku mereka menjadi meyakinkan secara psikologis."


Novel ini dibuat dengan alur cerita secara flash back, dimulai dari terdengarnya berita matinya Anwar Sadat di tangan Margio secara keji yaitu dengan mengigit leher Anwar Sadat hingga nyaris putus seperti harimau membunuh mangsanya. Ketika Margio ditangkap karena perbuatannya itu ia mengelak bahwa bukan dirinya yang membunuh melainkan harimau yang ada di dalam tubuhnyalah yang melakukan perbuatan keji tersebut. Margio merasa dirinya dikuasai oleh harimau jadi-jadian yang merupakan warisan dari kakeknya.


Perlahan-lahan motif pembunuhan ini akan terkuak dan baru benar-benar jelas terbuka pada kalimat akhir novel ini. Dalam novel ini pembaca juga diajak mengenal latar belakang keluarga Margio jauh sebelum Margio dilahirkan. Margio dilahirkan dari sebuah keluarga yang tidak bahagia, ayahnya (Komar) senantiasa bertindak kasar terhadap ibunya (Nuraeni) bahkan anak-anaknyapun tidak luput dari perlakuan kasarnya. Lambat laun Margio membenci ayahnya dan diam-diam berniat untuk membunuhnya, namun hal ini urung dilakukan karena Komar terburu mati dalam tidurnya karena sakit. Sebelum Komar mati, tidak tahan dengan perlakuan kasar suaminya, Nuraeni berselingkuh dengan Anwar Sadat majikannya hingga akhirnya Nuraeni hamil dan melahirkan seorang anak yang akhirnya meninggal sebelum sempat diberi nama. Tahu ibunya mencintai Anwar Sadat dan hanya memperoleh kebahagian darinya, Margio pergi menemui Anwar Sadat dan menyatakan bahwa ibunya sangat mencintainya. Namun tanpa diduga jawaban dari Anwar Sadat sangat menyakitkan Margio sehingga membuat dirinya terpukul hingga akhirnya ia membunuh Anwar Sadat.


Walau novel ini tidak setebal dan sekompleks novel pertamanya, semua tokoh dalam cerita tragis ini diungkapkan oleh Eka Kurniawan dengan menarik dan penuh simpati , pembaca diajak untuk menyelami dan mengamati perasaan, pikiran dan perkembangan psikologis para tokoh-tokohnya sehingga novel ini menjadi menarik untuk dibaca. Tidak berlebihan jika Katrin Bandel menyebutnya sebagai novel psikologis.


@h_tanzil

 
ans!!