Monday 13 December 2010

The Great Gatsby (F.Scott Fitzgerald)

[No. 248]
Judul : The Great Gatsby
Penulis : F.Scott Fitzgerald
Penerjemah : Sri Noor Verawaty
Penerbit : Serambi ilmu Semesta
Cetakan : I, Oktober 2010
Tebal : 286 hlm


The Great Gatsby adalah salah satu novel legendaris karya penulis Amerika F.Scott Fitzgerald (1896-1940). Ketika pertama kali terbit pada tahun 1925 novel ini tidak begitu populer dan hanya terjual kurang dari 25 ribu copy selama sisa hidup Fitzgerald yang meninggal pada usia 44 tahun.

The Great Gatsby dipublikasi ulang pada tahun 1945 dan 1953, barulah setelah itu novel ini menjadi sangat laris dan melambungkan nama Fitzgerald sebagai pengarang kelas dunia. Saking populernya novel ini juga banyak diadaptasi ke dalam film, drama, opera, dan sebagainya. Adaptasi film yang paling terkenal adalah produksi tahun 1974 yang dibintangi oleh Robert Renford yang hingga kini dinilai paling pas memerankan tokoh flamboyan Jay Gatsby.

Tak hanya itu saja The Great Gatsby juga dianggap menjadi novel terbaik sepanjang masa dan menjadi bacaan standard dalam pelajaran literatur Amerika. Selain itu penerbit terkemuka Amerika Modern Library memuji novel ini sebagai “Satu diantara dua novel terbaik Amerika” dan menempatkan novel ini dalam urutan ke dua setelah Ullysses (James Joyce) dalam Daftar 100 Novel Terbaik abad 20 yang disusun berdasarkan peringkat.

Di Indonesia sendiri nama Fitzgerald mungkin kurang dikenal, sebenarnya di tahun 1950 salah satu novel Firzgerald "The Last Tycoon" pernah diterjemahkan oleh Mochtar Lubis dengan judul "Orang Kaya". Setelah itu namanya kembali terdengar ketika film “The Courious Case of Benjamin Button” (2008) yang dibintangi Brad Pitt dan telah diputar di Indonesia beberapa waktu yang lalu. Film tersebut merupakan adaptasi dari cerita pendek Fitzgerald dalam judul yang sama.

Lalu apa yang membuat The Great Gatsby menjadi begitu terkenal dan menjadi novel legendaris? Novel dengan setting New York di era tahun 1920-an ini menceritakan sosok Jay Gatsby seorang jutawan dari sudut pandang tetangganya, Nick Carraway, seorang pendatang baru di New York yang sedang merintis kariernya sebagai seorang pialang saham.

Nick tinggal persis di sebelah rumah Jay Gatsby yang secara rutin melakukan pesta-pesta di rumah mewahnya. Walau Gatsby sering mengundang tetangga-tetangganya yang berasal dari kalangan atas untuk hadir di pesta-pestanya namun siapa sebenarnya sosok Gatsby tetap menjadi misteri bagi banyak orang sehingga banyak beredar gossip bahwa Gatsby adalah seorang panyeludup minuman keras, pernah membunuh orang, dan sebagainya.

Sebenarnya Gatsby sendiri adalah pemuda yang lahir dari keluarga miskin, namun akhirnya ia dapat meraih kesuksesan dan mencapai status sosial yang tinggi. Gatsby muda juga pernah menjadi seorang tentara pada saat Perang Dunia I berlangsung. Saat itu ia sempat menjalin kasih dengan Daisy (sepupu Nick Carraway) yang berasal dari kalangan atas, malangnya ketika Gatsby berangkat berperang Daisy menikah dengan Tom Buchanan seorang pria kaya dari Chicago.

Walau Daisy telah menikah namun Gatsby tetap mencintainya, patah hati karena kekasihnya sudah direbut orang tak membuatnya putus asa, setelah perang usai ia berusaha meraih kesuksesan agar ia dapat merebut kembali Daisy ke pelukannya. Setelah sukses Gatsby membeli sebuah rumah mewah di West Egg, Long Island, New York, rumah itu dipilihnya karena Daisy juga tinggal di bagian lain Long Island yang hanya terpisah oleh laut dengan rumahnya.

Agar dapat bertemu Daisy, Gatsby sengaja secara rutin menggelar pesta-pesta bagi kalangan atas dengan harapan Daisy akan datang ke pesta tersebut, sayangnya Daisy belum pernah sekalipun hadir di pesta-pestanya. Ketika mengetahui bahwa Nick Carraway yang tinggal di sebelah rumahnya adalah sepupu Daisy ia meminta Nick untuk mengundang Daisy ke rumah Nick

Akhirnya Gatsby dan Nick berhasil bertemu, namun Gatsby akhirnya harus menerima kenyataan bahwa sesungguhnya Daisy tak lagi mencintainya. Walau rumah tangganya dibayangi oleh perselingkuhan suaminya, Daisy tetap memilih tetap bersama Tom, suaminya. Namun Gatsby tak menyerah begitu saja ia berusaha agar Daisy kembali ke pelukannya.

Secara garis besar kisahnya memang sederhana tentang bagaimana Gatsby berusaha memperoleh kembali cinta Daisy, namun jika kita membaca novel ini kita akan dapati bagaimana rumitnya sebuah hubungan cinta dan uniknya pergaulan antar kelas sosial masyarakat Amerika era di tahun 20-an yang dikenal sebagai era “Jazz Age”.

Di novel ini akan terungkap bahwa di masa itu banyak bermunculan orang kaya baru yang hidup dalam kemewahannya. Kehidupan mewah itu membuat lunturnya nilai-nilai moral terlebih dalam hal menjaga kesetiaan terhadap pasangan hidup. Selain tokoh Gatsby, Daisy, dan Nick, novel ini juga menghadirkan tokoh-tokoh lain dengan karakter-karakter yang unik yang sebagian besar menganggap bahwa perselingkuhan adalah hal yang biasa dan sepertinya telah menjadi rahasia umum dan sebuah gaya hidup baru bagi kalangan atas.

Jay Gatsby sendiri merupakan tokoh dengan karakter yang unik, dia merupakan sosok yang misterius, walau ia juga termasuk dalam golongan atas dan gemar mengadakan pesta pesta-pesta mewah ia tak pernah menyentuh minuman keras, dan walau dalam pestanya ia banyak dikelilingi oleh banyak wanita kaya namun Ia tetap setia pada cinta sejatinya pada Daisy. Hanya saja karena saat itu perselingkuhan adalah hal yang biasa Gatsby sepertinya melihat hal itu sebagai sebuah kesempatan untuk merebut kembali Daisy walau Daisy telah bersuami .

Di novel ini tampanya Fitzgerald benar-benar mendeskripsikan apa-apa yang terjadi di era tahun-20an dengan detail, banyak beberapa peristiwa, benda, sastra, teater, dan sebagainya yang disinggung di novel ini sehingga bagi kita akan jadi sebuah hal yang asing, untungnya novel ini menyertakan catatan kaki yang mencoba menjelaskan semuanya itu.

Cara Fitzgerald berhasil mendeskripsikannya dengan detail baik situasi dan pendalaman karakter tokoh-tokohnya memang memberi warna tersendiri pada novel ini, namun akibatnya ada beberapa bagian yang jadi membosankan. Selain itu, walau tak banyak namun beberapa kalimat dalam novel ini membuat saya agak tersendat membacanya, apakah ini karena terjemahannya yang kurang tepat? Karena saya tak pernah membaca versi aslinya saya tak berani menyimpulkannya demikian.

Bersyukur karena akhirnya novel yang masuk dalam kategori sebagai novel terbaik di abad 20 ini akhirnya bisa kita baca dalam bahasa Indonesia dengan tampilan cover berbentuk komik yang indah namun tak meninggalkan kesan klasiknya. Jika sebelumnya mungkin novel ini hanya dibaca di kalangan terbatas yang melek sastra kini novel ini bisa dibaca di kalangan yang lebih luas lagi. Jika novel ini menjadi bacaan wajib dalam sekolah-sekolah di Amerika tentunya ada hal yang bemanfaat juga bagi pembaca di Indonesia secara umum ketika akhirnya buku ini diterjemahkan

Bagi saya pribadi dengan membaca novel ini selain dapat memahami situasi sosial masyarakat New York di era tahun 20-an saya juga melihat bahwa walau novel ini ditulis lebih dari 80 tahun yang lalu namun kisahnya masih relevan hingga kini dimana kekayaan dapat meruntuhkan nilai-nilai sosial dan moral dalam sinisme, keserakahan, dan pemenuhan hasrat akan kesenangan duniawi. Apakah nilai-nilai sosial dan moral dunia sekarang tidak lebih baik dari 80 tahun yang lampau?

Sebagai catatan tambahan, saat ini The Great Gatsby mulai dibicarakan orang kembali, kabarnya industri film Hollywood akan memfilkan kembali novel ini. Sutradara Buz Lurhmann (Australia, Moulin Rouge) kini sedang mempersiapkan pembuatan film ini, dan aktor terkenal Leonardo de Caprio disebut-sebut akan berperan sebagai Jay Gatsby. Akan seperti apa filmnya nanti ? Pastinya semenjak novel klasik ini beberapa kali difilmkan banyak kalangan yang menilai kalau filmnya lebih menarik dibanding novelnya…:D

@ htanzil

 
ans!!