Wednesday 10 October 2012

Rin Tin Tin : Perjalanan Hidup Seekor Anjing pada Perang Dunia I

[No. 297]
Judul : Rin Tin Tin : Perjalanan Hidup Seekor Anjing pada Perang Dunia I
Judul Asli : Rin Tin Tin : The Life and The Legend
Penerjemah  Dina Begum
Penerbit : Ufuc Fiction
Cetakan : I, Mei 2012
Tebal : 546 hlm

Jika kita ditanya "Siapa aktor anjing terkenal dalam film?", mungkin banyak dari kita akan menjawab Rin Tin Tin, atau Lassie. Ya, Rin Tin Tin dan Lassie memang begitu membekas dalam ingatan kita, namun diantara kedua anjing itu yang paling melegenda hanyalah Rin Tin Tin. Rin Tin Tin bukanlah tokoh khayalan atau sebuah karakter film Rin Tin Tin, dia nyata dan memiliki kisah kehidupan yang sangat berlainan dengan peran yang dimainkannya.

Kisah Rin Tin Tin yang sesungguhnya dimulai pada 1918 ketika seorang tentara Amerika Lee Duncan menemukan beberapa anak anjing gembala Jerman yang terlantar di antara puing-puing bangunan di sebuah wilayah pertempuran Prancis pada masa Perang Dunia I. Lee lalu membawa anak-anak anjing itu ke markasnya dan memutuskan untuk memelihara sepasang anak anjing, yang jantan dinamainya Rin Tin Tin dan yang betina dinamainya Nannete.



Sepasang anjingnya dinamai Rin Tin Tin & Nennete karena tampaknya Lee berharap anjingnya itu akan membenawa keberuntungan karena pada saat itu maskot keberuntungan yang paling populer adalah sepasang boneka laki-laki dan perempuan yang terbuat dari benang yang diberi nama Rin Tin Tin dan Nannete yang dibuat untuk menghormati sepasang kekasih yang selamat dari pengeboman di setasiun kereta di Paris pada awal perang.


Setelah perang usai Lee Duncan membawa Rin Tin Tin dan Nannete pulang ke Amerika. Awalnya ia hanya berencana untuk mengembang biakkan dan menjual anak-anak anjing yang dimilikinya namun pengaruh Hollywood yang letaknya tidak jauh dari rumahnya membuat ia memiliki impian besar akan masa depan Rin Tin Tin. Lee kemudian menulis naskah film yang diberinya judul Where The North Begins dan menawarkan naskahnya ke setiap studio film di Hollywood, mencoba meyakinkan sebuah studio film untuk membuat film berdasarkan kisah yang ditulisnya dengan Rin Tin Tin sebagai bintang utamanya.

Akhirnya Warner Bross Picture yang saat itu masih merupakan studio film kecil membeli naskah film Lee, Where The North Begins  dan memakai Rin Tin Tin sebagai bintang utamanya. Film ini menjadi awal karier Rin Tin Tin untuk menjadi bintang. Filmnya sukses besar, ribuan surat penggemar untuk Rin Tin Tin membanjiri kantor Warner Bross setiap minggunya.

Kecerdasan dan kemahiran Rin Tin Tin dalam memainkan perannya di setiap film membuat film-filmnya menjadi box office sehingga  menyelamatkan Warner Bross Picture dari kebangkrutan. Ketenarannya membuat Rin Tin Tin memperoleh suara terbanyak untuk aktor terbaik dalam Piala Oscar yang pertama (1929)  Sayangnya panitia Academy Award menolak penganugerahan Piala Oscar pada seekor anjing. Pemungutan suara diulang sehingga Piala Oscar akhirnya diberikan pada aktor Emil Jenings.

Di era-nya Rin Tin Tin menjadi pundi-pundi emas bagi para produser film, dalam kurun waktu 8 tahun Rinty telah membintangi 22 film bisu dan 7 film bicara. Hal ini membuat Rin Tin Tin menjadi bintang film hewan yang sangat terkenal, ia menjadi anjing yang paling banyak difoto mulai dari anak-anak panti asuhan, selebriti, hingga para pejabat negara. Ia juga dikenal hingga ke luar negeri, sampai-sampai Jepang memerintahkan konsulnya di California untuk membeli sebanyak mungkin anak-anak Rin Tin Tin.

Lee Duncan & Rin Tin Tin di kamar rias lokasi syuting

Rin Tin Tin menjadi hewan yang paling dicintai dan diidamkan oleh semua orang,  tak heran ketika Rinty meninggal di tahun 1932 peristiwa ini begitu menguncang penggemarnya. Berbagai stasiun radio di seluruh seluruh Amerika menghentikan siarannya untuk mengumumkan berita duka kematian Rin Tin Tin dan secara serentak menyiarkan acara persembahan selama satu jam penuh untuk mengenang Rin Tin Tin. Sebuah surat kabar menulis "Rin Tin Tin hanya seekor anjing, namun jutaan yang dihiburnya berkabung atas kehilangannya"

Meninggalnya Rin Tin Tin tidak berarti namanya hilang begitu saja, ada Junior yang merupakan penerus yang merupakan keturunan langsung Rin Tin Tin. Dan mulailah Lee Duncan membangun dinasti anjing paling terkemuka di dunia. Seperti yang sering dikatakan dan diyakini oleh Lee Duncan bahwa "Akan selalu ada Rin Tin Tin", ternyata memang Rin Tin Tin selalu ada. Selama beberapa dekade Rin Tin Tin selalu muncul di panggung hiburan, mulai dari era film bisu, film suara, dari program radio hingga akhirnya muncul di serial TV di tahun 1954 dengan judul The Adventure of Rin Tin Tin yang diputar di berbagai negara termasuk di Indonesia sehingga membuatnya semakin dikenal di seluruh dunia.

Rin Tin Tin kini tidak sekedar seekor anjing, melainkan menjadi sebuah karakter yang terus hidup hingga kini. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Di buku Rin Tin Tin karya Susan Orlean inilah kita akan mengetahui secara detail dan menyeluruh bagaimana seekor anjing terlantar yang dipelihara dan dilatih oleh seorang Lee Duncan meniti karirnya hingga menjadi terkenal dan bagaimana orang-orang yang ada di sekitarnya ikut terhisap dalam ketenaran dan keberuntungan.

Buku yang ditulis selama lebih dari 10 tahun ini mengajak kita menyelami kisah nyata seekor anjing yang telah melagenda dari Rin Tin Tin senior hingga Rin Tin Tin XI, mencakup sejarah panjang sembilan puluh tahun. Apa yang telah diperoleh selama ia melakukan riset untuk penulisan buku ini tidak disia-siakan oleh penulisnya. Semua data yang diperoleh ia masukkan dalam buku ini antara lain sejarah kehidupan Lee Duncan dan orang-orang yang membuat Rin Tin Tin menjadi demikian terkenal. Lalu ada pula tentang  persoalan hak cipta Rin Tin Tin di tahun 90-an antara orang-orang yang merasa memiliki hak sebagai pewaris karakter  Rin Tin Tin

Tak hanya itu di buku ini juga kita akan melihat bagaimana sejarah kebangkitan industri film dan televisi yang ikut bertumbuh bersama Rin Tin Tin. Atau bagaimana seekor anjing yang tadinya hanya menjadi penjaga rumah, atau anjing perang,  berkat kepopuleran Rin Tin Tin dan film-filmnya yang melambangkan persahabatan anjing dengan manusia membuat  anjing menjadi hewan yang memberi kehangatan dan memiliki ikatan emosional dengan pemiliknya. Kisah Lee Duncan dan bagaimana cintanya pada Rin Tin Tin menyadarkan kita akan ikatan batin yang tercipta antara seekor binatang dengan manusia

Ada begitu banyak hal yang bisa diceritakan dalam buku ini. Dengan detailnya kisah Rin Tin Tin yang diungkap dan banyaknya muatan yang menambah wawasan pembacanya akan banyak hal  buku ini dapat menjadi buku acuan terlengkap bagi mereka yang ingin mengetahui tentang Rin Tin Tin dan legendanya.

Yang pasti melalui buku ini kita akan melihat bahwa Rin Tin Tin lebih dari sekedar anjing gembala Jerman. Ia juga sebuah gagasan dan sosok ideal, sosok pahlawan yang juga bintang sejati, seekor peliharaan dan juga selebriti internasional yang karakternya tetap hidup hingga kini.

Kritik Judul Terjemahan

Satu-satunya kritik terhadap buku ini harus saya berikan pada sub judul dalam bahasa Indonesianya. Di edisi aslinya buku ini berjudul Rin Tin Tin : The Life and The Legend sedangkan di edisi bahasa Indonesianya diterjemahkan menjadi Rin Tin Tin : Perjalanan Hidup Sekor Anjing Pada Perang Dunia I

Saya rasa sub judul terjemahannya tidak mencerminkan keseluruhan dari isi buku ini, dengan sub judul Perjalanan Hidup Seekor Anjing Pada Perang Dunia I seolah buku ini hanya menceritakan kisah hidup Rin Tin Tin senior saja, padahal buku ini membahas Rin Tin Tin secara keseluruhan dari Rin Tin Tin pertama hingga penerus-penerusnya dan bagaimana Rin Tin Tin tetap hidup hingga kini. Dengan demikian menurut saya judul terjemahannya mempersempit apa yang sebenarnya ada dalam buku ini.

Rin Tin Tin Masa Kini.

Sejak Rin Tin Tin senior yang lahir pada 1918 dan Lee Duncan berhasil mengembang biakkannya, hingga kini walau tak sepopuler dulu keturunan Rin Tin Tin masih ada dan bisa dilacak keberadaannya. Rin Tin Tin terakhir yang merupakan generasi ke 14 yang diberi nama Rin Tin Tin XII lahir pada Oktober 2008.
Sayangnya dari Rin tin Tin Junior hingga Rin Tin Tin XII idak ada seterkenal moyangnya. Walau Rin Tin Tin selalu ada dari generasi ke generasi namun tak satupun yang mampu  mengembalikan kejayaan Rin Tin Tin di era masa silam.





Rin Tin Tin XII






Rin Tin Tin dari masa ke masa bisa dilihat di  The Official Rin Tin Tin Web Page  http://www.rintintin.com

@htanzil

No comments:

Post a Comment

 
ans!!