DONGENG BULAN
kau ceritakan padaku dongeng-dongeng bulan
dan peri kecil yang mengantar selimut
sebelum tidur panjang
ini malam punya kita sayang
agustus dengan angin yang
menerbangkan kunang-kunang
orang-orang pergi membawa sisa cahaya
tapi rumahku selalu membuka pintu
pada lampu-lampu yang kau hiaskan di
setiap tarik puisimu
ini malam punya kita
dongeng demi dongeng menghangatkan selimut
yang diantar peri bulan
lalu kau akan mengakhiri percakapan
dengan purnama yang tenggelam
di matamu
KEPADA SEBUAH NAMA
memandangmu adalah sebuah anugerah
yang terselip agung antara senja
yang mulai gerimis, jalanan basah
trotoar bercecer pasir bekas jejakmu
kemarin
kuputar arah menuju rel kereta
entah dimana ujungnya, menjadikanmu penyangga
dalam dudukku yang mulai terasa ngilu
aku menatapmu sayu
dari atas bangku kereta ekonomi
ingat rayuanmu malam lalu
kan kuajak kau bulan madu
tak ada ragu kuikuti langkahmu
berlari di atas genang air
berputar antara lampu kota
terbang melintas akasia
hingga lindap bayangku dalam matamu
kusatukan rinduku yang merah
dalam janjimu yang biru
MUSIM TERAKHIR
kemarau terakhir musim ini
kau datang dengan segenggam kembang kering
patah bersama ranting
dan daun yang meranggas buas
berikan aku kembang kering itu
akan ku lukis warna merah
untuk kuletakkan di fas yang kau beli ndi pasar malam
bersama hatiku yang kau genggam
KUTEMUKIAN ENGKAU
kutemukan engkau dalam lagu
dalam nyanyian pengamen bus kota
dalam jejak anak-anak selepas hujan
dalam goresan pelukis jalanan
dalam udara yangku hirup
dalam jernih embun pagi
dalam tetesan gerimis
dalam cerita
dalam kota
dalam doa
SORE DI KOTAMU
ku ingin pergi ke kotamu
melewati lebar jalan pantai utara
mencipta jejak di kokohnya suramadu
bersama perantau
yang keringatnya seasin garam pulaumu
ku ingin pergi ke pantai
yang berjarak sehasta dari hatimu
berpasir putih, berkarang tinggi
melepas layang-layang dan ku ikat di pangkal nyiur
tepian ombak
akupun tidur di pangkuanmu
menikmati sinar matahari selepas sore yang belum selesai
bersama dingin air laut mencium bibir pantai
No comments:
Post a Comment