Monday 24 July 2006

Sang Singa, Sang Penyihir dan Lemari



Judul : The Lion, The Witch and The Wardrobe
( Sang Singa, Sang Penyihir dan Lemari)
Penulis : C.S. Lewis
Diceritakan kembali oleh : Hiawyn Oram
Ilustrasi : Tudor Humphries
Penerjemah : Indah S. Pratidina
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Juni 2006
Jenis : Cerita Bergambar Anak
Tebal : 44 hlmn, (25x26cm) – art paper
Harga : Rp. 35.000,-

Kisah petualangan empat anak Inggris, Peter, Susan, Edmund, dan Lucy di negeri Narnia sebenarnya sudah lama dikenal di Indonesia. Seri Narnia yang merupakan kisah fantasi anak klasik karya C.S. Lewis ini mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1992 dimana untuk pertama kalinya Narnia diterjemahkan dan diterbitkan oleh Dian Rakyat

Setelah seri Narnia versi Dian Rakyat habis di pasaran dan tidak dicetak ulang kembali, kisah negeri ajaib Narnia terlupakan dengan semakin maraknya cerita-cerita fantasi anak yang lebih modern. Tiga belas tahun kemudian kisah Narnia kembali terdengar dengan terbitnya "Let’s Go Into Narnia –(Mengenal lebih dekat dunia ajaib CS. Lewis) – Arie Saptaji, Gradiens Books, Juli 2005). Buku yang ditulis untuk bekal bagi calon pembaca kisah Narnia ini rupanya hendak mencuri start eforia pembaca kisah fiksi remaja menjelang diterbitkannya kembali seri Narnia oleh Gramedia Pustaka Utama dan diputarnya film The Witch, The Lion and The Wardrobe, di bioskop-bioskop tanah air pada bulan Desember 2005.

Pada bulan Juli 2005 Gramedia secara beruntun menerbitkan seri Narnia dengan cover yang menarik dengan ilustrasi asli yang dibuat oleh Pauline Baynes. Kemudian Gramedia juga menerbitkan Narnia Box Set yang dicetak secara terbatas khusus untuk para kolektor Narnia. Setelah menerbitkan ketujuh seri Narnia secara lengkap, di bulan Mei 2006 Gramedia menerbitkan semacam buku panduan mengenai dunia Narnia "The Magical World of Narnia" karya David Colbert yang juga menulis buku paduan kisah fantasi populer seperti "The Magical World of Harry Potter dan The Magical World of Lord of The Ring" yang semuanya telah diterbitkan oleh Gramedia.

Setelah menerbitkan seri Narnia beserta buku-buku pendampingnya, kini Gramedia menerbitkan Buku Bergambar Narnia "The Lion, The Witch, and The Wardrobe" yang diperuntukkan bagi anak-anak. Buku Bergambar Narnia ini masih setia pada cerita asliya, hanya saja karena diperuntukkan bagi anak-anak dan dikemas dalam betuk cerita bergambar degan jumlah halaman yang terbatas (44 halaman), tentu saja buku ini telah megalami proses adaptasi berupa penyederhaaan cerita agar dapat dimengerti oleh pembaca anak-anak.

Kisah dalam buku ini dimulai ketika empat anak---Peter, Susan, Edmund, dan Lucy---menemukan lemari tua misterius. Ketika masuk ke sana, mereka menemukan bahwa di balik semua mantel bulu yang tergantung terdapat dunia indah – dunia Narnia - dengan pepohonan dan pegunungan, di mana segalanya tertutup salju.Ternyata musim dingin di Narnia tak perah berakhir karena Penyihir Putih telah menyebarkan musim dingin membeku ke seluruh tempat. Hanya Aslan yang bisa mengalahkannya dan mematahkan sihir jahatnya. Keempat anak itu harus menemui sang singa sebelum terlambat. Kalau mereka gagal, sang penyihir akan menjadikan mereka tawanan selamanya.

Karena buku ini diperuntukkan bagi anak-anak, maka kalimat-kalimatnya dibuat sesederhana mungkin sehinga memudahkan anak-anak yang bisa membaca untuk memahami ceritanya. Dari segi pengemasan buku ini dikemas secara menarik, ukuran buku yang besar (25x26 xm) membuat ilustrasi dalam buku dapat dinikmati dengan baik, ilustrasinya sangat menarik, komposisi warnanya teduh dan tidak mencolok mata, goresan grafisnya tersaji secara realistik dan detail-detailnya tampak halus sehingga ekspresi wajah para tokohnya bisa dikatakan mewakili apa yang sedang dialami oleh para tokoh-tokohnya. Hal ini membuat anak-anak yang belum bisa membacapun tetap bisa menikmati buku ini, terlebih bagi mereka yang pernah menonto filmnya.

Bagi pembaca yang telah menonton filmnya tentu akan menemui kemiripan-kemiripan dari apa yang tervisualisasi di layar lebar dengan ilustrasi yang terdapat dalam buku ini, padahal buku ini diadaptasi menjadi certa bergambar pada tahun 2004, setahun sebelum filmnya dirilis. Namun di akhir cerita ada sedikit ilustrasi ya berbeda dengan filmnya, pada saat keempat anak hendak meninggalkan dunia Narnia, dalam ilsutrasi buku ini tampak Mr Tumnus melambaikan tangannya pada mereka, sedangkan dalam film tak terlihat adegan tersebut. Tentu saja hal ini menimbulkan tanda tanya di benak anak-anak yang secara kritis membandingkan ilustrasi dalam buku ini dengan apa yang mereka lihat di filmnya. Namun karena buku ini merupakan karya adaptasi, maka perbedaan tersebut bukanlah masalah selama masih dianggap wajar dan tidak merubah inti cerita aslinya, yang penting melalui buku ini, anak-anak akan mendapat kesempatan untuk memasuki dunia Narnia lewat sebuah buku yang memang diperuntukkan bagi mereka.

Karena kisah Narnia sebenarnya ditulis untuk kalangan remaja, maka dengan diterbitkannya kisah Narnia yang dirancang khusus untuk anak-anak, maka para orang tua akan sangat terbantu dalam mengenalkan kisah Narnia yang sarat dengan pesan moral kepada anak-anaknya yang masih kecil. Bukan itu saja, kemasan dan ilustrasinya yang menarik pada buku ini tampaknya bukan hanya akan diminati oleh anak-anak saja, namun juga akan menggerakkan hati para penggemar Narnia dewasa untuk segera mengoleksinya.

@h_tanzil

No comments:

Post a Comment

 
ans!!