Friday 30 January 2009

Pintu Terlarang

Judul : Pintu Terlarang
Penulis : Sekar Ayu Asmara
Penerbit : Andal Krida Nusantara (AKOER)
Cetakan : II, April 2005
Tebal : 227 hlm

Disajikan dengan gaya bahasa populer, Sekar Ayu Asmara mampu membawa pembaca ke puncak tragedi. Sebuah novel thriller yang mengingatkan kita pada kisah­-kisah misteri milik novelis Agatha Christie. "Akhir cerita yang sulit ditebak," demikian komentar Noorca M.Massardi, salah seorang penulis senior.

Sebelumnya, Sekar Ayu Asmara dikenal sebagai tokoh kreatif yang pernah berkarir di dunia Man, penulis lirik lagu, pelukis, dan produser film. Di dunia penerbitan,ia pernah menulis buku untuk anak-anak berjudul Onde-onde dan Misteri Es Krim yang Hilang, Kembar Keempat (AKOER, 2005). Namanya juga dikenal di dunia film antara lain sebagai penuli skenario dan produser film Biola Tak Berdawai(2003), Belahan jiwa (2005), Pesan dari Surga (2007), dll

Dalam novel Pintu Terlarang, ia menyuguhkan kisah thriller yang membuat pembaca penasaran. Sejak halaman pertama, pembaca diajak menahan nafas ketika membaca kisah pilu seorang anak yang disiksa oleh kedua orang tuanya. Pada bab berikutnya, pembaca diajak melihat kehidupan seorang tokoh bernama Gambir, seniman patung yang beristrikan Taldya, wanita perfeksionis yang memiliki tiga jurus mencapai kualitas hidup terbaik: perfection, perfection, and perfection.

Taldya adalah seorang istri yang sangat mencintai suaminya dan sangat berpengaruh dalam karier Gambir. Di balik itu semua, ternyata Taldya menyimpan sebuah pengkhianatan, kebohongan, dan misteri. Di studio milik Gambir, ada sebuah pintu yang tidak boleh dibuka siapa pun, termasuk Gambir. Hanya Taldya yang mengetahui isinya dan sekaligus memiliki kunci pintunya. Kunci itu selalu ia gantungkan di leher sebagai kalung.

Lalu, ada juga bab-bab yang menceritakan seorang jurnalis wanita bernama Ranti yang terobsesi untuk mengungkap cerita seorang anak korban penganiayaan orang tuanya. Anak itu kini berada di sebuah rumah sakit jiwa. Awalnya, novel ini terkesan memiliki tiga cerita berbeda yang masing-masing memiliki tokohnya senidir-sendiri (anak korban penyiksaan, Gambir dan Taldya, serta Ranti). Namun, lambat laun, pembaca akan mengetahui bahwa ketiga cerita yang berbeda itu ternyata saling berhubungan.

Bagi penyuka kisah-kisah thriller, novel ini sangat layak untuk diapresiasi. Ketegangan dan kemisteriusan cerita membuat pembaca enggan melepaskan novel ini hingga halaman terakhir. Apa sebenarnya yang ada di batik pintu terlarang sehingga tak seorang pun boleh membukanya? Siapa sesungguhnya anak yang mengalami penyiksaan dari kedua orang tuanya. Siapakah Ranti? Akankah pintu terlarang itu terbuka dan menjawab semua misteri?

Akhir novel ini sangat tidak terduga. Dan, pembaca pasti akan terhenyak ketika menyadari apa sesungguhnya rahasia di balik pintu terlarang.

@h_tanzil


Review ini dibuat untuk majalah djakarta! ed. oktober 2004 ketika sy menjadi kontibutor kolom book review di majalah tsb . Saya postingkan disini berhubung dengan diputarnya film yang diadaptasi dari novel ini dengan judul yang sama "Pintu Terlarang". Entah apakah seiring diputarnya film ini maka novelnya dicetak ulang kembali?





No comments:

Post a Comment

 
ans!!