Friday 9 February 2007

The Story Christianity

Judul : The Story of Chistianity – Menyusuri Jejak Kristianitas
Penulis : Michael Collins & Mathew A Price
Penerjemah : Natalias, Ismulyadi, Fransiskus
Konsultan Ahli : Dr. Fl. Hasto Rosiyanto, SJ
Penerbit : Kanisius, 2006
Tebal : 240 hlm ; 29x23.5 cm
Harga : Rp. 325.000,-

Perkembangan agama-agama besar di dunia telah memiliki sejarah yang panjang. Begitupun dengan Kristianitas. Setidaknya sudah dua puluh abad dari saat Yesus Kristus dengan karyanya mengajarkan pesan-Nya mengenai pertobatan dan keselamatan. Belum lagi jika kita menarik jauh sebelum masa itu, ketika akar-akar kristianitas mulai tumbuh sejak kelahiran Abraham sekitar 2000 SM.

Karena memiliki sejarah yang panjang, tak dapat dipungkiri Kristianitas merupakan bagian dalam sejarah dan budaya dunia. Iman kristen tidak hanya berperan dalam urusan agama (spiritual), tetapi juga telah mempengaruhi cara pandang dan cara hidup masyarakat dunia, dari moralitas hingga politik, dari sains hingga filsafat. Karenanya tak heran jika kini sepertiga penduduk dunia menyebut diri mereka Kristen.

Namun walau telah berabad-abad hadir dan mempengaruhi peradaban dunia, tak banyak orang yang mengetahui bagaimana awalnya Kristianitas berakar dan berkembang hingga sejauh ini. Walaupun ada buku-buku yang membahas sejarah Kristianitas namun tak jarang buku-buku itu tak terbaca oleh masyarakat luas karena umumnya ditulis dengan bahasa akademis yang cenderung sulit dipahami oleh masyarakat awam

Kini buku yang diberi judul “ The Story of Christianity – Menelusuri Jejak Kristianitas karya Michael Collins & Mathew A Price mencoba menuntun pembacanya melintasi 2.000 tahun sejarah Gereja dalam bahasa yang lebih populer, mudah diahami dan dihiasi ratusan gambar-gambar menawan sehingga membuat buku ini menjadi menarik dan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi bagi masyarakat awam.

Buku ini dibagi menajadi 9 bagian besar yang terdiri dari Akar Kristianitas; Gereja & Kekaisaran; Kekaisaran Kristen; Pertobatan Eropa; Dari Perang Salib hingga Renaisans; Reformasi; Pencerahan & Kebangkitan Gereja; Misi & Revolusi; Gereja Global.

Akar Kristianitas (2000 SM – 64 M)
Akar Kristianitas dimulai dari sejarah bangsa Yahudi yang dimulai dari Abraham, banyak pokok kepercayaan Kristen terbentuk oleh peristiwa-peristiwa, pemimpin-pemimpin besar dan teks-teks Perjanjian Lama. Dan hal ini terus berkembang hingga kelahiran Yesus dan karya keselamatan-Nya hingga berdirinya gereja perdana dan perjalanan misi Para Rasul.

Gereja & Kekaiasaran (64-313)
Dari pengajaran para Rasul, orang-orang Kristen perdana menunjuk para uskup, penatua, dan diakon untuk mengatur komunitas dan ibadah mereka. Di masa ini komunitas Kristen mengalami penganiyaan yang berat dari negara (Kekaisaran Romawi). Selain tantangan dari luar, kekristenan juga menghadapi tantangan dari dalam berupa ajaran-ajaran yang bertentangan dari pengajaran Para Rasul.

Kekaisaran Kristen (313-590)
Setelah hampir dua abad masa penganiayaan oleh Kekaisaran Romawi, orang-orang Kristen dijizinkan beribadah di depan umum. Di masa ini diadakan konsili-konsili Gereja. Para kaisar dan uskup bekerja sama sehingga Gereja semakin berkembang. Seni dan teologi berkembang secara pesat dan penyebaran injil dilakukan oleh para misionaris hingga ke Iralndia, India, Ethiopia, dan Georgia.

Pertobatan Eropa (590-1054)
Pada masa ini agama Kristen mendominasi hampir seluruh benua Eropa. Sedangkan di Timur, orang-orang Muslim mulai bergerak ke Barat, mengakhiri dominasi Kristen di Afrika Utara dan Palestina. Sementara itu para Kaisar Kristen di Timur berusaha menjaga supremasi mereka atas Gereja. Di masa ini terjadi pula keretakan antara Gereja di Timur dan Barat, sehingga pada awal abad pertama milenium kedua, Gereja-gereja di timur dan barat mulai terpisah.

Dari Perang salib hingga Renaisans (1054-1517)
Di Selatan dan Timur, penyebaran injil mendapat tantangan yang keras. Atas desakan kaisar Byzantium yang memohon bantuan Gereja Barat untuk menghadapi orang-orang Turki, Paus Urabnus II menggelar konsili untuk melakukan Perang Salib. Perang ini mengakibatkan hancurnya kawasan Eropa. Setelah kondisi Eropa normal kembali, Kristianitas muncul sebagai sumber inspirasi berkembangnya seni dan ilmu pengetahuan yang akhirnya melahirkan zaman Renaisans.

Reformasi (1517-1648)
Kejayaan Renaisans yang salah satu dampaknya membuat gereja-gereja dibangun dengan dengan sentuhan seni yang tinggi menimbulkan ekses negatif. Guna membiayai pembangunan katedral St. Pertus, dilakukan penjualan indulgensi. Martin Luther, teolog Jerman, menentangnya dan menganjurkan beberapa pokok perubahan dalam gereja yang ia sebarkan pada masyarakat luas. Hal ini merupakan awal timbulnya reformasi Gereja. Gereja Katolik tidak menghiraukan usulan perubahan ini. Akibatnya Gereja menjadi terpecah menjadi dua (Katolik dan Protestan) dan memicu meletusnya pertumpahan darah antara negara Katolik dan Protestan

Pencerahan & Kebangkitan Gereja (1648-1776)
Gejolak perang agama selama zaman reformasi mengakibatkan pula desentralsiasi dalam tubuh gereja, para reformis membuka pintu bagi para ilmuwan dan filsuf untuk menghadapi persoalan hidup melalui perspektif pemikiran sekular. Masa ini pula melahirkan suatu kebangkitan spiritual dalam sejarah kristiani.

Misi & Revolusi (1776-1914)
Pengaruh para tokoh reformis dan pemikir di zaman pencerahan dalam kehidupan sosial terus berlanjut. Ruang gerak Gereja terus diperluas. Para misionaris mewartakan injil ke negeri-negeri yang belum pernah mendengarnya. Tokoh-tokoh Kristen menguatkan vitalitas kristianitas dengan menyerukan kebangkitan secara besar-besaran. Mereka juga menggunakan otoritas moralnya untuk menentang perbudakan dan eksploitasi kaum buruh.

Gereja Global (1914-1999)
Abad XX menampakkan suatu transformasi dalam Gereja Kristen. Gereja-gereja baru mulai merambah ke berbagai negara di Asia, Afika dan Amerika Latin. Mereka tumbuh secara pesat. Selain itu gerakan-gerakan karismatik dan evagelis yang eukumene semakin berpengaruh secara global, khususnya dalam gereja-gereja Protestan. Walau didera dua kali perang dunia, gereja global tetap bertahan dan terus menawarkan dukungan dan jaminannya kepada kemanusiaan.

Pada intinya jika kita menyusuri setiap lembar halaman dalam buku ini kita akan melihat bagaimana Kristianitas berkembang secara dinamis dalam pemikiran dan penerapan. Buku ini juga mengajak kita melihat sejarah Kristianitas dalam bentuknya yang paling kompleks dan memberikan informasi dan gambaran yang menyeluruh tentang iman Kristen mengatasi semua denominasi.

Yang membuat buku ini unik dan menarik selain cakupan bahasannya yang mendetail, menarik dan kompleks mengenai sejarah Kristianitas yang panjang, adalah bahasanya yang mudah dipahami oleh orang awam dan ratusan ilustrasi-ilustrasi indah berupa peta, foto-foto patung, artefak sejarah , maupun reproduksi lukisan yang diambil dari museum-meuseum terkenal seperti Louvre Perancis, Galery Florence, Italy, Bridgeman Art Library, London, Vatican Museum, Israel Museum, hingga Pushkin Museum, Moscow, Rusia.

Selain itu koloborasi antara penulis Katolik (Michael Collins) dan Protestan (Matthew A. Price) membuat buku ini terkesan ekumenis. Perbedaan teologis yang tajam berhasil diharmonikan dalam buku ini. Setiap pokok persoalan dalam sejarah Kristianitas dibahas dengan cara yang terbuka, dapat dipercaya, dan dapat diterima . Demi menghasilkan karya yang bisa diterima oleh semua umat Kristen dan dunia, Michael Collins dan Mathew A Price tampaknya berhasil mengesampingkan perbedan tradisi dan doktrin diantara keduanya untuk memperjuangkan kebaikan yang lebih besar sehingga buku ini bisa terwujud.

Kini buku yang dalam bahasa aslinya diterbitkan pada tahun 1999 oleh Dorling Kindersley Limited, London ini bisa kita nikmati dalam edisi bahasa Indonesia. Penerbit Kanisius tampaknya konsisten menjaga agar edisi Indonesianya sama kualitas isi dan cetakannya dengan edisi aslinya. Buku ini dikemas dalam dua jenis sampul (hardcover & softcover), dan dicetak dalam ukuran besar (29x23.5 cm) diatas kertas art paper sehingga keindahan ilustrasi yang bertaburan dalam buku ini dapat dinikmati secara optimal oleh pembaca buku ini dan layak dikoleksi sebagai bahan referensi yang diandalkan.

Tentunya keindahan dan kayanya informasi sejarah Kritianitas dalam buku ini tidak hanya dimaksud untuk sekedar menjadi penghias rak buku belaka. Buku ini layak dibaca oleh umat Kristen maupun masyarakat umum yang berminat mengetahui sejarah Kristianitas. Bagi pembaca umum mereka akan diajak melihat relung-relung Sejarah Kristianitas yang sangat menarik sekaligus inspiratif. Bagi umat Kristen, seperti yang diungkap oleh kedua penulis buku ini, diharapkan melalui buku ini mereka dapat menemukan roh sejati Kristianitas dan intisari dari Dia yang kepada-Nya jutaan orang telah membaktikan hidup lebih dari 2.000 tahun yang lalu.


@h_tanzil

No comments:

Post a Comment

 
ans!!