Saturday 19 February 2011


Tabel periodik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Lihat tabel periodik standar di bawah.

Tabel periodik unsur-unsur kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya sehingga sifat kimia unsur-unsur tersebut berubah-ubah secara teratur sepanjang tabel. Setiap unsur
didaftarkan berdasarkan nomor atom dan lambang unsurnya.

Penjelasan struktur tabel periodik

Jumlah kulit elektron yang dimiliki sebuah atom menentukan periode atom tersebut. Setiap kulit memiliki beberapa subkulit, yang terisi menurut urutan berikut ini, seiring dengan bertambahnya nomor atom:

1s
2s 2p
3s 3p
4s 3d 4p
5s 4d 5p
6s 4f 5d 6p
7s 5f 6d 7p
8s 5g 6f 7d 8p
...

Berdasarkan hal inilah struktur tabel disusun. Karena elektron terluar menentukan sifat kimia suatu unsur, unsur-unsur yang segolongan umumnya mempunyai sifat kimia yang mirip. Unsur-unsur segolongan yang berdekatan mempunyai sifat fisika yang mirip, meskipun massa mereka jauh berbeda. Unsur-unsur seperiode yang berdekatan mempunyai massa yang hampir sama, tetapi sifat yang berbeda.

Sebagai contoh, dalam periode kedua, yang berdekatan dengan Nitrogen (N) adalah Karbon (C) dan Oksigen (O). Meskipun massa unsur-unsur tersebut hampir sama (massanya hanya selisih beberapa satuan massa atom), mereka mempunyai sifat yang jauh berbeda, sebagaimana bisa dilihat dengan melihat alotrop mereka: oksigen diatomik adalah gas yang dapat terbakar, nitrogen diatomik adalah gas yang tak dapat terbakar, dan karbon adalah zat padat yang dapat terbakar (ya, berlian pun dapat terbakar!).

Sebaliknya, yang berdekatan dengan unsur Klorin (Cl) di tabel periodik, dalam golongan Halogen, adalah Fluorin (F) dan Bromin (Br). Meskipun massa unsur-unsur tersebut jauh berbeda, alotropnya mempunyai sifat yang sangat mirip: Semuanya bersifat sangat korosif (yakni mudah bercampur dengan logam membentuk garam logam halida); klorin dan fluorin adalah gas, sementara bromin adalah cairan bertitik didih yang rendah; sedikitnya, klorin dan bromin sangat berwarna.
[sunting] Klasifikasi
[sunting] Golongan

Kolom dalam tabel periodik disebut golongan. Ada 18 golongan dalam tabel periodik baku. Unsur-unsur yang segolongan mempunyai konfigurasi elektron valensi yang mirip, sehingga mempunyai sifat yang mirip pula. Ada tiga sistem pemberian nomor golongan. Sistem pertama memakai angka Arab dan dua sistem lainnya memakai angka Romawi. Nama dengan angka Romawi adalah nama golongan yang asli tradisional. Nama dengan angka Arab adalah sistem tatanama baru yang disarankan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Sistem penamaan tersebut dikembangkan untuk menggantikan kedua sistem lama yang menggunakan angka Romawi karena kedua sistem tersebut membingungkan, menggunakan satu nama untuk beberapa hal yang berbeda.

Golongan bisa dianggap sebagai cara yang paling penting dari mengklasifikasi unsur. Pada beberapa golongan, unsur-unsurnya ada yang sangat mirip sifatnya dan memiliki kecenderungan sifat yang jelas jika ditelusuri menurun di dalam kolom. Golongan-golongan ini sering diberi nama umum (tak sistematis) sebagai contoh: logam alkali, logam alkali tanah, halogen, khalkogen, dan gas mulia. Beberapa golongan lainnya dalam tabel tidak menampilkan sebanyak persamaan maupun kecenderungan sifat secara vertikal (sebagai contoh Kelompok 14 dan 15), golongan ini tidak memiliki nama umum.
[sunting] Periode

Baris dalam tabel periodik disebut periode. Walaupun golongan adalah cara yang paling umum untuk mengklasifikasi unsur, ada beberapa bagian di tabel unsur yang kecenderungan sifatnya secara horisontal dan kesamaan sifatnya lebih penting dan mencolok daripada kecenderungan vertikal. Fenomena ini terjadi di blok-d (atau "logam transisi"), dan terutama blok-f, dimana lantinida dan aktinida menunjukan sifat berurutan yang sangat mencolok.
[sunting] Periodisitas Sifat Kimia

Nilai utama dari tabel periodik adalah kemampuan untuk memprediksi sifat kimia dari sebuah unsur berdasarkan lokasi di tabel. Perlu dicatat bahwa sifat kimia berubah banyak jika bergerak secara vertikal di sepanjang kolom di dalam tabel dibandingkan secara horizontal sepanjang baris.
[sunting] Kecenderungan Periodisitas dalam Golongan
Kecenderungan periodisas dari energi ionisasi

Teori struktur atom mekanika kuantum modern menjelaskan kecenderungan golongan dengan memproposisikan bahwa unsur dalam golongan yang sama memiliki konfigurasi elektron yang sama dalam kulit terluarnya, yang merupakan faktor terpenting penyebab sifat kimia yang mirip. Unsur-unsur dalam golongan yang sama juga menunjukkan pola jari-jari atom, energi ionisasi, dan elektronegativitas. Dari urutan atas ke bawah dalam golongan, jari-jari atom unsur bertambah besar. Karena lebih banyak susunan energi yang terisi, elektron valensi terletak lebih jauh dari inti. Dari urutan atas, setiap unsur memiliki energi ionisasi yang lebih rendah dari unsur sebelumnya karena lebih mudahnya sebuah elektron terlepas karena elektron terluarnya yang semakin jauh dari inti. Demikian pula, suatu golongan juga menampilkan penurunan elektronegativitas dari urutan atas ke bawah karena peningkatan jarak antara elektron valensi dan inti.
[sunting] Kecenderungan Periodisasi Periode

Unsur-unsur dalam periode yang sama memiliki kecenderungan dalam jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan elektronegativitas. Dari kiri ke kanan, jari-jari atom biasanya menurun. Hal ini terjadi karena setiap unsur mendapat tambahan proton dan elektron yang menyebabkan elektron tertarik lebih dekat ke inti. Penurunan jari-jari atom ini juga menyebabkan meningkatnya energi ionisasi jika bergerak dari urutan kiri ke kanan. Semakin rapat terikatnya suatu unsur, semakin banyak energi yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron. Demikian juga elektronegativitas, yang meningkat bersamaan dengan energi ionisasi karena tarikan oleh inti pada elektron. Afinitas elektron juga mempunyai kecenderungan, walau tidak semenyolok pada sebuah periode. Logam (bagian kiri dari perioda) pada umumnya memiliki afinitas elektron yang lebih rendah dibandingkan dengan unsur nonmetal (periode sebelah kanan), dengan pengecualian gas mulia.

Sejarah

Artikel utama: Sejarah tabel periodik

Tabel periodik pada mulanya diciptakan tanpa mengetahui struktur dalam atom: jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan massa atom lalu dibuat grafik yang menggambarkan hubungan antara beberapa sifat tertentu dan massa atom unsur-unsur tersebut, akan terlihat suatu perulangan atau periodisitas sifat-sifat tadi sebagai fungsi dari massa atom. Orang pertama yang mengenali keteraturan tersebut adalah ahli kimia Jerman, yaitu Johann Wolfgang Döbereiner, yang pada tahun 1829 memperhatikan adanya beberapa triade unsur-unsur yang hampir sama.
Beberapa triade
Unsur Massa atom Kepadatan
Klorin 35,5 0,00156 g/cm3
Bromin 79,9 0,00312 g/cm3
Iodin 126,9 0,00495 g/cm3

Kalsium 40,1 1,55 g/cm3
Stronsium 87,6 2,6 g/cm3
Barium 137 3,5 g/cm3

Temuan ini kemudian diikuti oleh ahli kimia Inggris, yaitu John Alexander Reina Newlands, yang pada tahun 1865 memperhatikan bahwa unsur-unsur yang bersifat mirip ini berulang dalam interval delapan, yang ia persamakan dengan oktaf musik, meskipun hukum oktaf-nya diejek oleh rekan sejawatnya. Akhirnya, pada tahun 1869, ahli kimia Jerman Lothar Meyer dan ahli kimia Rusia Dmitry Ivanovich Mendeleyev hampir secara bersamaan mengembangkan tabel periodik pertama, mengurutkan unsur-unsur berdasarkan massanya. Akan tetapi, Mendeleyev meletakkan beberapa unsur menyimpang dari aturan urutan massa agar unsur-unsur tersebut cocok dengan sifat-sifat tetangganya dalam tabel, membetulkan kesalahan beberapa nilai massa atom, dan meramalkan keberadaan dan sifat-sifat beberapa unsur baru dalam sel-sel kosong di tabelnya. Keputusan Mendeleyev itu belakangan terbukti benar dengan ditemukannya struktur elektronik unsur-unsur pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Wednesday 16 February 2011

Utamakan Istri Muda (PinkGirlGoWild)


No. 251
Judul : Utamakan Istri Muda
Penulis : PinkGirlGoWild
Penerbit : Glitzy Publishing (Imprint dr Gramedia)
Cetakan : Januari 2011
Tebal : 79 hlm

Bagi seorang penulis inspirasi dalam menulis bisa datang dari mana saja, mulai dari peristiwa sehari-hari, pengalaman hidup, film, buku, dan sebagainya. Yang unik adalah inspirasi yang datang pada penulis dengan nickname PinkGirlGoWild ini. Unik karena ide menulisnya datang dari hal yang tidak biasanya. Berawal saat melakukan perjalanan bisnis antara Semarang dan Kudus, penulis melihat sebuah slogan di truk yang lewat dengan kalimat “Utamakan Istri Muda”. Slogan ini tiba-tiba saja membangunkan saraf-saraf imajinasinya untuk menghasilkan berbagai tulisan dengan tema poligami yang dikemas dalam bentuk cerpen dan puisi-puisi yang menggelitik pembacanya.

Seluruh kisah dan puisi dalam buku ini ringan-ringan saja dimana kisah-kisahnya menceritakan kehidupan berbagai lapisan masyarakat mulai dari supir bajay, rocker, pengusaha, penyani kafe, dll yang memiliki istri muda atau selingkuhan. Uniknya kalau biasanya kisah-kisah poligami atau perselingkuhan selalu menggugah emosi pembacanya, maka buku ini justru membuat kita tertawa atau tersenyum kecut membacanya.

Penulis menuliskan kisah-kisahnya ini dengan menempatkannya sebagai orang pertama sehingga apa yang dialami dan dirasakan tokoh-tokohnya terpapar dengan baik. Selain itu untuk memberikan gambaran yang utuh mengenai bagaimana perasaan dari pribadi-pribadi yang terkait dengan poligami, penulis membagi kisah-kisahnya ini menjadi 3 bab utama yang dibagi berdasarkan sudut pandang si penceritanya.

Bab pertama tentang ‘Kisah Para Suami’, bab kedua tentang ‘Para Istri Tua’, bab ketiga menceritakan kisah2 tentang ‘Istri Muda yang Ranum’, sedangkan bab terakhir bertutur mengenai ‘Anak Para Istri’. Semuanya dikemas secara lucu, jujur, dan dengan kalimat-kalimat yang menggelitik, contohnya ada pada cerpen “Salahkah Aku” dimana dikisahkan seorang suami yang kerepotan karena istrinya selalu hamil lagi.

Istriku hamil lagi, aneh, nggak diapa-apain loh koq ‘mumbul’ lagi dan muntah-muntah setelah tiga bulan berikutnya. Terus terang aku jadi takut menyayangi dan menggerayanginya. Segala susuk, pil, spiral, sudah dicoba tapi perutnya tetap ‘mumbul’. Jika dihitung dengan yang masih ‘mumbul’, maka ini adalah anakku yang kelima.

Si suami ini lalu berpikir keras bagaimana menjaga keluarganya ini namun dia tetap bisa memperoleh kepuasan seks, maka solusinya adalah dengan mencari wanita yang akan dijadikan pelampiasannya namun tetap menyayangi istrinya yang selalu ‘mumbul’ itu. Akhirnya si suami memang mendapatkan perempuan yang dicarinya, seorang perempuan yang telah cerai dengan suaminya.

INI DIA…hatiku berteriak.

Dia butuh lindungan, aku butuh badan

Dia butuh kasih sayang, aku butuh ranjang.

Dia butuh tempat cerita, aku butuh membuang derita

Kami sama-sama butuh dada.

Malam ini aku akan pulang ke rumahnya!

(hal 10-110)

Lalu bagaimana gugatan anak-anak dari para ayah yang berpoligami? Salah satu puisi yang berjudul “Wahai Para Istri” dalam buku ini tampaknya bisa mewakilinya. Ini adalah cuplikannya

Wahai para istri dan ibu kami

Bangunlah dan menentang ayah kami

Jangan hanya telentang

Menunggu ditunggangi

Wahai para istri dan ibu kami

Istri tua dan muda

Apakah artinya cinta bagi para istri

Jika dibagi tiada habisnya

Wahai para istri dan ibu kami

Apakah ini yang membahagiakan kalian ?

(hal 69-70)

Seperti yang diungkap oleh penulisnya, semua cerpen dan puisi dalam buku ini merupakan gabungan antara fiksi dan kumpulan cerita orang-orang. Penulis hanya berusaha menggambarkan apa adanya tentang perasaan dan pemikiran orang-orang yang mengalami apa yang terkait dalam situasi judul buku ini.

Jadi semua cerpen dan puisi dalam buku ini memang tak menyiratkan nilai-nilai moral akan apa dan bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh para tokoh-tokohnya. Pembaca diberi kebebasan apakah yang dilakukan oleh para tokoh-tokohnya ini benar atau salah.

Buku tipis dengan cover unik, dan judul yang provokatif ini memang menyuguhkan sebuah bacaan yang menghibur pada pembacanya. Sastrawan terkemuka Seno Gumira Ajidarma dalam endorsmentnya mengatakan bahwa ,

“Jika ingin menengok wacana kontemporer tentang cinta, perkawinan, dan poligami, buku semacam ini bisa menjadi salah satu rujukan, dengan catatan Jangan Kaget!” :D

@htanzil

Tuesday 8 February 2011

Kisah-Kisah Tengah Malam (Edgar Allan Poe)

No. 250
Judul : Kisah-Kisah Tengah Malam
Penulis : Adgar Allan Poe
Penerjemah : Maggie Tiojakin
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Desember 2010
Tebal : 248 hlm

Kisah-kisah Tengah Malam adalah kumpulan cerita pendek karya Sastrawan Amerika Edgar Allan Poe (1809-1849) yang namanya telah dikenal di seluruh dunia. Karya-karyanya meliputi puisi, novel, essai, dan puluhan cerpen-cerpen yang umumnya bertemakan misteri sehingga ia juga dikenal sebagai master penulis cerita misteri-horor gothic dunia yang karyanya banyak menginspirasi penulis-penulis kisah misteri di generasi-generasi selanjutnya.

Di Indonesia nama Poe sendiri mungkin masih terasa asing dibanding penulis-penulis kisah misteri lainnya seperti Alfred Hithcok, Stephen King, Agatha Christie, dll, karena karya-karya Poe ini sedikit sekali yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Dari data yang saya peroleh, pada tahun 1952 Yayasan Pembangunan menerbitkan sebuah karya Poe berjudul “Kumbang Emas”. Lalu di tahun 2002 A.S Laksana pernah menerjemahkan cerpen Poe “Tell –Tale Heart” (Hati yang Meracau) yang diterbitkan oleh Akubaca, dan kini yang terbaru adalah terbitan Gramedia berjudul “Kisah-kisah Tengah Malam” yang diterjemahkan dengan baik oleh Magie Tiojakin yang memuat 13 cerpen terpilih Alan Edgar Poe.

Sayangnya penerbit tidak menjelaskan apa yang mendasari dipilihnya 13 cerpen Poe untuk buku ini, tapi yang pasti ketiga belas cerpen dalam buku ini setidaknya mewakili bagaimana Poe dengan cara bertuturnya yang khas mengajak pembacanya menyelami aneka kisah misteri horor gothic klasik karya penulis dunia Edgar Allan Poe.

Sepertinya pembaca tak diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri terlebih dahulu untuk masuk dalam kisah misteri. Tanpa basa-basi buku ini menyuuguhkan kisah yang langsung meneror pembacanya. Dalam cerpen pertama yang berjudul “Gema Jantung Yang Tersiksa” Poe menceritakan peristiwa pembunuhan yang dilakukan si tokoh utamanya terhadap lelaki tua. Alasannya hanya karena dia tak suka melihat mata si lelaki tua yang menurutnya menyerupai mata seekor burung bangkai.

Setelah membunuhnya dengan keji untuk menyembunyikan jejaknya ia memutilasi mayatnya dan menyembunyikannya di bawah lantai kayu dikamar si lelaki tua itu. Walau ketika ia memutilasi mayatnya ia tampak begitu tenang tapi tak lama setelah itu ia mulai merasakan kegilisahan yang amat sangat, batinnya terteror karena ia merasa terus mendengar bunyi detak jantung si lelaki tua yang telah dibunuhnya.

Teror selanjutnya dapat kita temui di cerpen “Hop Frog” tentang seorang pelawak bertubuh ceblol yang bersama rombongannya diundang ke istana untuk menghibur sang raja dan para penasehatnya. Awalnya kisah ini bernuansa ceria namun ketika sang raja melecehkan teman wanita Hop Frog, ia menjadi sakit hati dan segera menyusun rencana keji. Ia mengemas sebuah pertunjukan lawakan dimana raja dan para penasehatnya ikut ambil bagian dalam pertunjukan tersebut. Dengan memakai kostum monyet sang raja sama sekali tak menduga bahwa pertunjukkan yang mereka mainkan itu pada akhirnya berujung pada sebuah peristiwa pembantaian keji terhadap raja dan para penasehatnya.

Yang tak kalah mengerikan dan membuat jantung saya berpacu kencang ketika membacanya adalah cerpen “Jurang dan Pendulum” dimana dikisahkan seorang tawanan harus menderita secara psikis karena dalam keadaan terikat ia harus menyaksikan pendulum tajam yang sedikit demi sedikit turun untuk mengiris tubuhnya. Di cerpen ini Poe mendeksripsikannya dengan detail dan perlahan sehingga membuat pembacanya menahan nafas karena seolah merasakan sendiri teror mental yang dialami si tawanan itu.

Buku ini juga menyajikan salah satu cerpen Poe yang paling populer yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan telah diadaptasi beberapa kali kedalam sebuah film yaitu “Black Cat” (Kucing hitam), cerpen ini menceritakan seorang kepala rumah tangga yang pada awalnya memiliki kehidupan yang normal bersama istrinya dan Pluto, seekor kucing hitam kesayangannya. Kehidupannya berubah ketika suatu saat ia mengalami tekanan dalam hidupnya sehingga membuat dirinya sering mabuk dan marah-marah.

Suatu malam ia pulang dalam keadaan mabuk, ketika dilihatnya Pluto menghindarnya darinya maka diangkatnya kucing hitamnya itu, secara spontan Pluto meronta dan spontan mengingitnya, seketika itu pula emosinya meledak-ledak, dengan keji ia mencungkil sebelah mata kucing kesayangannya itu. Di malam-malam berikutnya ia menggantung kucing kesayangannya sampai mati. Entah karena kutukan kucing hitamnya atau hanya kebetulan, dimalam setelah ia membunuh kucing hitamnya tiba-tiba api melahap habis rumahnya hingga ia jatuh miskin.

Setelah kejadian itu, kepribadiannya semakin aneh hingga pada akhirnya datanglah seekor kucing hitam lain yang sangat mirip dengan Pluto yang telah dibunuhnya. Suatu hari kucing itu membuatnya tersandung, amarahnya meluap, ketika ia hendak membunuh kucing itu, istrinya menghalanginya alih-alih membunuh kucing iamalah membunuh istrinya dan menguburkan mayatnya ke dalam tembok.

Seluruh cerpen dalam buku ini memang menyajikan kisah-kisah misteri ala Poe yang meneror pembacanya, namun diantara ketigabelas kisah misteri ada satu kisah misteri yang mungkin bisa dibilang unik dan tak seram, bahkan terkesan lucu yaitu cerpen berjudul “Obrolan dengan Mummy” dimana dikisahkan sejumlah ilmuwan yang berhasil menemukan Mummy mesir kuno dan mencoba menghidupkannya dengan sengatan aliran listrik. Mummy itu kemudian hidup dan berdialog panjang tentang pencapaian teknologi mesir kuno dan masa kini.

Membaca seluruh cerpen-cerpen Poe dalam buku ini memang menarik, dalam menyajikan kisah-kisah msiterinya Poe tidak hanya meneror pembacanya melalui kehadiran sosok hantu atau monster namun ia menggedor saraf takut pembacanya melalui kegilaan psikologis yang dialami tokoh-tokohnya. Tokoh-tokoh yang diciptakan Poe umumnya dhantui oleh bayangan-bayangannya sendiri sehingga hidup mereka dicekam oleh ketakutan yang mereka ciptakan sendiri dalam benak mereka.

Poe juga seorang pendongeng yang hebat, imajinasinya yang luas membawa pembacanya untuk masuk dari satu kisah ke kisah misteri lainnya dengan setting yang berbeda-beda. Di sebuah rumah sempit, di sebuah kapal , ditengah kepungan badai, daintara tebing yang curam, dalam ruang penyiksaan tahanan, istana raja, hingga ruang kerja seorang pelukis. Semua itu dideskirpsikannya dengan detail, misterius, dan ironis sehingga masing-masing kisah memberikan sebuah pengalaman yang unik bagi pembaca.

Selain itu dari cerpen-cerpennya ini juga pembaca akan memahami betapa banyak referensi dan wawasan yang diketahui oleh Poe baik dalam bidang geografi, sejarah, mitologi, budaya, bahasa maupun sastra yang mewarnai cerpen-cerpennya.

Satu hal yang patut disayangkan dalam buku ini adalah kisah terakhir yang menurut saya kurang pas sebagai penutup buku ini. Jika di awal pembaca sudah disuguhkan dengan kisah yang meneror pembacanya namun di cerpen terakhir “ Rumah Keluarga Usher” seolah menjadi antiklimaks karena di cerpen ini Poe tampak berputar-putar menjalin kisahnya sehingga saya sendiri bosan dan ingin segera sampai di ujung kisahnya.

Pada akhirnya setiap pembaca akan memiliki kesannya sendiri pada apa yang telah dibacanya di buku ini. Namun jika kita mau lebih dalam memaknainya, buku ini tentunya tak sekedar menimbulkan efek ngeri bagi pembacanya semata. Setidaknya ketakutan yang dialami para tokoh-tokoh dalam buku ini menyadarkan kita sejauh mana ketakutan mengendalikan dan mempengaruhi kehidupan kita.

Apakah selama ini kehidupan kita dikendalikan oleh ketakutan-ketakutan yang kita ciptakan sendiri dalam benak kita? Jika ya, mungkin tiba saatnya kita menyingkirkan semua ketakutan yang mungkin belum tentu akan terjadi dan menggantinya dengan rasa optimis untuk mengisi hari-hari di depan kita.


@htanzil


Sedikit tentang hari-hari terakhir Edgar Allan Poe. Sama seperti kisah-kisah misteri yang diciptakannya, hari-hari terakhir kehidupan Poe juga sama misteriusnya. Poe ditemukan dalam kondisi menyedihkan di sebuah selokan di Baltimore, setelah beberapa hari sebelumnya pamit untuk mengajar di Norfolk dan Richmond. Ia diangkut ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri sebelum akhirnya meninggal pada tanggal 7 Oktober 1849 di usia yang ke 40.

 
ans!!